Kembali ke Jalan yang Benar

0
306 views
Ilustrasi tentang pertobatan karya Salvador Dali (ist)

BAPERAN-BAcaan PERmenungan hariAN .

Kamis, 3 Februari 2022.

Tema: Sukacita diutus.

Bacaan

  • 1 Raj. 2: 1-4, 10-12.
  • Mrk. 6: 7-13.

SEORANG bapak menangis terharu. Ia dipilih oleh komunitasnya dan akhirnya dilantik menjadi seorang asisten imam.

Setelah nama-nama disaring oleh panitia tertentu, mereka mengalami proses penyadaran sebagai asisten imam. Pembawa Tubuh Kristus.

Ada pembekalan. Ada tugas membuat semacam renungan singkat pada bacaan tertentu. Dan sebelum dilantik diadakanlah syering iman satu sama lain sebagai sebuah komunitas pelayan.

Dilanjutkan dengan penerimaan Sakramen Rekonsiliasi secara pribadi.

Sangat menarik dan menyentuh hati kisah pengalaman batin mereka. Mereka terharu  dipercaya oleh komunitas mereka membawakan Tubuh Kristus di komunitas mereka.

“Saya sebenarnya merasa tidak pantas. Sangat tidak pantas. Saya tahu siapa diri saya.  Hidup saya pernah tidak betul. Temperamen saya pun masih belum stabil. Dalam pekerjaan, saya pernah melakukan hal yang memalukan,” ungkap seseorang.

“Tetapi yang saya kagumi adalah bahwa isteri dan anak saya mendukung. Tidak apa-apa Pi. Papi perlu lebih banyak melayani Tuhan. Kita sudah mendapat banyak anugerah bahkan kebaikan demi kebaikan. Kemudahan demi kemudahan.

Kasih Tuhan yang kita alami sungguh memberkati keluarga kita. Bantu Gereja dan Romo, Pi. Ekonomi kita sudah jauh dari cukup. Kita bisa menyalurkan pula lewat pelayanan Papi.

Itulah ringkasan dukungan dari isteri dan anak-anak saya.

Tapi hati kecil saya tetap merasa tidak pantas. Saya yang tak layak ini menghantar Tubuh Kristus bagi mereka yang sakit dan tua. Juga kalau ada tugas pelayanan di Gereja.

Tangan yang kotor dan pernah berdosa ini mengantar Sang Hyang Suci.

Apakah ada celah rahmat dengan melayani bagiku yang berdosa ini? Rasa-rasanya mustahil.

Itulah pergulatan saya Romo, ketika saya termasuk daftar yang akan dilantik.

Itulah yang mengharukan batin saya. Saya dipercaya dan diutus,” kisahnya dibeberkan.

Raja Daud menasihati:

“Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala hal yang kau lakukan dan dalam segala yang kautuju, dan supaya Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakin:

Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.” ay 3-4.

Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar. Ia memanggil ke-12 para murid itu (juga ke-70 murid yang lain dan kita) dan mengutus mereka berdua dua. Ay 6b-7a

Tuhan, mampukan aku. Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here