Kembali Nyeberang Sungai dengan Perahu Ditarik Tali, Banjir Terjang Jembatan Gantung di Sekadau, Kalbar

0
239 views
Jembatan gantung di Sekonau di wilayah Kabupaten Sekadau, Kalbar, yang hancur dan terseret banjir besar. (Warta Kalbar)

BANJIR telah menerjang Jembatan Gantung di Dusun Sekonau, Desa Sekonau, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Akibatnya, akses jalan tak bisa dilewati.

Insiden bencana alam ini terjadi beberapa pekan lalu.

Jembatan gantung ini merupakan salah satu jalan utama. Dulu, jembatan gantung ini diresmikan oleh Bupati Kabupaten Sekadau tahun 2015: Rupinus SH, MSi.

Kali ini, banjir menyebabkan akses penting ini terputus diterjang banjir.

Tiga wilayah kecamatan terkena dampak

Licung menuturkan hujan menguyur tiga wilayah. Di antaranya, Kecamatan Nanga Mahap, Kecamatan Nanga Taman, dan kecamatan Sekadau Hulu.

Hujan dimulai sekitar pada pukul 21:00 hingga pagi pukul 05:00 WIB. Karena jembatan gantung putus, maka masyarakat Desa Sekonau terpaksa harus menggunakaan perahu untuk menyeberang ke sisi sungai. Harus begitu untuk berpergian ke kota kecamatan dan sekitarnya.

“Jembatan gantung yang diresmikan oleh Bupati Sekadau kini telah terputus diterjang banjir hingga akses jalan tak bisa dilewati,” tutur Fhilip Licung, Kamis 15 Desember 2022 lalu.

Hal tersebut diketahui oleh salah satu warga Sekonau. Sebut saja namanya Ita, saat ia hendak berangkat kerja dan melihat jembatan gantung putus. Ia segera memberi tahu warga setempat, akses jalan jembatan gantung sudah tidak bisa dilewati karena sudah diterjang banjir.

Fhilip Licung melaporkan, di kampungnya belakangan ini memang sering terjadi hujan. Banjir bukan baru pertama kali terjadi, namun kali ini debit banjir sangat besar. Beruntungnya, tidak ada korbanmeninggal ataukerusakan rumah warga.

Pagi itu juga, pihak pemerintahan desa segera memberi tahu kepada pihak pemba agar ditindaklanjuti segera. Tidak lama disampaikan, wartawan dan perwakilan pemda setempat segera melihat ke lokasi untuk mengecek kerusakan jembatan tersebut.

Jembatan gantung di Sekonau di wilayah Kabupaten Sekadau saat masih ada. Kini kondisi jembatan sudah hancur dan terseret banjir besar. (Suara Kalbar)

Naik perahu dengan ditarik tali

Warga Desa Sekonau, Kecamatan Sekadau Hulu, kini harus mengalami kembali sejarah ekstrim di mana untuk berpergian ke kota kecamatan dan sekitarnya lagi-lagi terpaksa harus menggunakan sarana perahu. Dengan mengandalkan tarikan seutas tali yang dilintangi pada badan sungai sebagai sarana penyeberangan.

Penggunaan perahu ini harus sangat berhati-hati. Jika lengah, bukan tidak mungkin keselamatan penyeberang akan terancam.

Terlebih di saat banjir. Orang perlu mengingatkan pekerja untuk lebih berhati-hati, jika menyeberang sungai yang diisi oleh beberapa kendaran motor dan lainnya. Karena, beberapa tahun lalu pernah terjadi di mana pengemudi sampai hilang kendali karena terlanjur sudah sangat lelah, Mungkin juga karena tak hati-hati sehingga perahu bisa terbalik, karam, dan terhanyut saat para penumpang itu tengah menyeberang sungai.

Jembatan gantung di Sekonau di wilayah Kabupaten Sekadau hanyut diterjang banjir. (Ist)

Perahu kini sebagai andalan akses warga

Sembari menunggu pihak Pemerintah Daerah melakukan perbaikan pada jembatan tersebut, kini warga terpaksa harus menggunakan perahu, sebagai sarana untuk menyeberang sungai menuju Desa Sekonau.

Perahu kini menjadi salah satu andalan akses warga untuk berpergian dan perahu penyeberangan. Itu juga yang menjadi andalan para siswa sekolah dasar asal Cuka Hilir yang setiap hari bersekolah di SDN-13 Sekonau.

Besarnya ruas sungai itu diperkirakan 75-100 meter.

Murid-murid SD ini juga harus bertarung dengan bahaya demi menempuh pendidikan mereka.
Apalagi, mereka harus membayar biaya sekali nyeberang sebesar Rp 5.000,00. Angka lebih tinggi terjadi pada masyarakat, karena harus membayar Rp,10.000,00 untuk jasa penyeberangan pulang pergi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here