MASA Ramadhan bagi umat Muslim segera akan berakhir dan mereka akan merayakan hari yang suci di Idul Fitri. Kepulangan seseorang kepada fitrah asalnya yang suci itu ditandai dengan sholat Id bersama dan kemudian saling memberi maaf, saling silahturahim, memberi belas kasih-kerahiman yang bersumber pada Allah (yang Esa).
Vatikan telah memberi ucapan yang mengajak semua orang terutama orang muda (pendidikan) untuk membawa kemenangan rohani di Hari Raya Idul Fitri dengan menegakkan keadilan dan perdamaian. Apa yang perlu dipejari dari momentum Idul Fitri dengan budaya mudik? Tiada lain adalah belajar memberi dan bukan selalu diberi.
You should be come a giver not a reciever. Karena kita diciptakan untuk memberi.
Memberi sebagai prinsip rohani
Jika anda ingin impian-impian anda terwujud, tolonglah orang lain memenuhi impian-impiannya. Mulailah dengan menabur benih kebaikan supaya Tuhan dapat mendatangkan panen bagi anda. Memberi adalah suatu prinsip rohani. Apa yang anda berikan akan diberikan kembali kepada anda.
Memberi senyum, memberi kasih, memberi pujian, memberi maaf, memberi waktu untuk mendengarkan, memberi …..sangat tepat jadi bekal anda untuk memberi silahturahim kepada saudara/i kita kaum Muslim.
Ada sebuah cerita orang muda Arab yang kaya raya hidup di istana, segalanya dia miliki melampaui apa yang dapat dipikirkan tentang hidupnya. Tapi yang menarik adalah cara hidupnya dalam menggunakan kekayaannya. Setiap dua bulan dia mengumpulkan orang miskin tetangga dan masyarakat luas. Dia memberi waktu untuk mendengarkan kebutuhan mereka ada yang minta mobil dia beri mobil, ada yang minta modal uang untuk usaha dia beri, ada yang minta rumah dia beri juga dsbnya.
Apa yang dilakukan adalah prinsip rohani yakni memberi. Dalam Kitab Suci dikatakan: “Jika engkau memberi kepada orang-orang miskin, engkau sedang meminjamkan kepada Tuhan yang akan membalas perbuatannya itu (bdk. Amsal 19:17)”.
Maka jadilah seorang pemberi di hari Idul Fitri.
Untuk keluarga besar Komsem/BKBLII/Gotaus, kami mengucapkan Selamat Idul fitri terutama bagi karyawan KWI yang muslim. Mohon maaf lahir dan batin.