Yesus mengajarkan dan mempraktikkan doa. Dia mengajarkan Doa Bapa Kami (Matius 6: 9-15). Dia juga berdoa untuk para murid-Nya (Yohanes 17: 1-26).
Karena isi kedua doa itu mirip, Doa Yesus untuk para murid bisa disebut sebagai Doa Bapa Kami ala Yohanes. Cobalah amati dan renungkan keduanya.
Konteks dari Doa Yesus ini adalah injil Yohanes 13-18. Dimulai dari ajaran tentang semangat pelayanan (Yohanes 13) dan diakhiri dengan kemuliaan Tuhan (Yohanes 18). Doa ini berfungsi sebagai transisi dari diskursus (penyampaian wacana) di ruang perjamuan ke penderitaan Yesus.
Doa tersebut merupakan kesimpulan dari perjamuan terakhir dan disebut doa Sang Imam Agung, karena dua alasan.
Pertama, Yesus mempersiapkan persembahan Diri-Nya bagi penghapusan dosa dunia.
Kedua, Dia menjadi pengantara bagi para murid-Nya (Yohanes 17: 2-6).
Doa Yesus ini serupa pula dengan doa Musa sebelum berpisah dengan bangsa Israel (Ulangan 32). Di sana Musa menyampaikan doa untuk mereka (Ulangan 31: 30).
Seperti Musa yang mendekati kematiannya menunjukkan bahwa bangsa Israel terberkati (Ulangan 30: 29), demikian pula Yesus dalam persiapan wafat-Nya menunjukkan kemuliaan yang akan dimasuki-Nya (Yohanes 17: 1).
Berbeda dari doa-Nya di Taman Getsemani, dalam doa-Nya ini Yesus menunjukkan bahwa Dia siap sepenuhnya menghadapi penderitaan (lihat Yohanes 12: 27). Dia menyampaikan tiga hal penting dalam doa-Nya (Yohanes 17: 11.15.17).
Berbeda dari Doa Bapa Kami yang menyebut Tuhan dan manusia, Doa Yesus ini menghubungkan Allah Bapa, Tuhan Yesus, dan para murid-Nya.
Secara umum keduanya memiliki nada yang sama. Maka, Doa Yesus ini seperti kembaran Doa Bapa Kami.
Selasa, 23 Mei, 2023