Kemenag Ajak Guru Pendidikan Agama Katolik Sebarkan Nilai Moderasi Beragama (2)

0
0 views
Ilustrasi - Sebuah program Bimas Katolik Kemenag Provinsi Banten adalah memotivasi para guru agama dan katekis untuk punya keterampilan menulis sebagai penunjang karya pewartaan. (Budi Handoyo/Sesawi.Net)

MODERASI Beragama kini menjadi hal penting untuk dipraktikkan di lapangan. Ini bukan tentang mengubah ajaran agama. Melainkan ajakan agar kita masing-masing sebagai umat beragama semakin intens menghayati nilai-nilai religius agama kita.

Kemudian, dari penghayatan akan nilai-nilai religiusitas dalam agama kita masing-masing itu, kita semakin termotivasi untuk semakin toleran terhadap sesama – kanan-kiri kita; termasuk saudara-saudara kita dari kelompok agama lain.

Itu falsafah dasar dari apa yang kini kita kenal sebagai Gerakan Moderasi Beragama. Jadi, jangan salah mengerti akan makna istilah tersebut.

Terkait dengan hal penting mengenai Gerakan Moderasi Beragama itu, maka Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten Dr. H. Nanang Fatchurrohman SH, M.Pd punya arahan dan pesan penting. Ditujukan kepada segenap guru Pendidikan Agama Katolik atau PAKat.

Nilai-nilai Moderasi Beragama

Pesan Nanang adalah agar para guru Pendidikan Agama Katolik (PAKat) ikut aktif mensosialisasikan dan menyebarkan nilai-nilai Moderasi Beragama kepada peserta didiknya.

Nilai-nilai Moderasi Beragama yang dimaksud antara lain kemanusiaan, kemaslahatan umum, toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan dan penghormatan kepada tradisi.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten Dr. H. Nanang Fatchurrohman SH, MPd. ((Budi Handoyo/Sesawi.Net)

Ajakan tersebut disampaikan Nanang dalam sambutannya, ketika ia membuka kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Katolik se-Provinsi Banten di Tangerang, Kamis 25 September 2024.

“Guru itu bagaimana pun selalu akan menjadi sosok teladan bagi peserta didik. Untuk itu, mutu hidup guru Pendidikan Agama harus mencerminkan esensi ajaran iman Katolik.

Ini layak menjadi perhatian kita bersama. Karena, ajaran agama dan iman Katolik itu sungguh kami yakini sangat selaras dengan nilai-nilai Moderasi Beragama. Taruhlah itu seperti kemanusiaan, kemaslahatan umum, toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan dan penghormatan kepada tradisi,” ucap pria kelahiran Cirebon.

Untuk itu, lanjut Nanang -demikian panggilan akrab Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten ini- para guru Pendidikan Agama sudah selayaknya harus menjadi teladan bagi para peserta didiknya.

Jadi, yang diharapkan dari para guru tersebut adalah jangan sampai mudah hanyut dan terprovokasi. Juga jangan sampai mudah ikut memecah-belah kohesi sosial di masyarakat. Dan apalagi sampai ikut menyebarkan hoaks.

“Sebaliknya, tandas Nanang, “para guru PAKat sudah seharusnya ikut aktif mewartakan konten-konten positif yang menyejukkan masyarakat. Membawa atmosfir suasana damai di tengah masyarakat. Dan jangan lupa juga -sesuai ajaran iman kristiani- aktif menyebarkan semangat cinta kasih.”

Pembimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Banteng Pormadi Simbolon.(Budi Handoyo/Sesawi.Net)

Sementara, Pembimas Katolik Kemenag Provinsi Banteng, Pormadi Simbolon menyampaikan kepada audiens peserta kegiatan bahwa acara tersebut merupakan bentuk perhatian dan dukungan Kementerian Agama Provinsi Banten dalam upaya ingin meningkatkan kompetensi guru-guru PAKat.

“Karena guru-guru PAKat merupakan aktor penting di lembaga pendidikan di mana salah satu kunci pentingnya adalah perannya yang sangat sentral dalam memajukan peradaban bangsa,” ungkap Pormadi seraya berharap kegiatan ini bisa dimanfaatkan para guru PAKat perserta kegiatan dengan sebaik-baiknya.

Melibatkan 30 guru PAKat

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan 30 orang guru PAKat yang berasal dari berbagai kabupaten dan kota di seluruh wilayah Provinsi Banten.

Panitia kegiatan menghadirkan beberapa narasumber yaitu:

  • Romo Richardus Matius Bili SS.CC, pastor rekan Gereja Santa Odilia Paroki Citra Raya Tangerang dengan materi “Spiritualitas Guru Pendidikan Agama Katolik”.
  • Yulius Maran, instruktur guru penggerak dengan materi “Implementasi Kurikulum Merdeka” pada pendidikan agama Katolik tingkat dasar dan menengah.

Dalam pertemuan tersebut ikut hadir:

  • Penyelenggara Katolik Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan: Marcus Supriyanto SS,MPd. Penyelenggara Katolik Kementerian Agama Kabupaten Tangerang Petrus Kanisius Kebawolo S.Ag.
  • Segenap ASN Kementeian Agama di lingkungan Provinsi Banten. (Selesai)

Baca juga: Kepala Kanwil Kemenag Banten Dr. H. Nanang Fatchurrohman SH, M.Pd: Terimakasih Umat Katolik (1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here