Bacaan 1: Dan 3:14-20. 24-25. 28
Injil: Yoh 8:31-42
Kemerdekaan adalah situasi dimana sebuah negara atau seseorang tidak terbelenggu oleh sebuah kekuasaan yang menindasnya.
Bangsa Indonesia pernah mengalami dua kali hidup dalam penjajahan yang sangat menyakitkan. Tiga setengah abad dijajah Belanda dan tiga tahun delapan bulan dijajah Jepang. Hidup dalam ketidakberdayaan karena dikontrol oleh bangsa asing serta status sosial kemiskinan yang hebat.
Dalam iman, kita mengenal adanya “penjajahan dosa” yang membuat seseorang menjadi hamba dosa dan hidup tidak “merdeka”.
Dalam sebuah perdebatan dengan para ulama dan orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus menyindir hidup keagaman mereka:
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.”
Sebagai murid Yesus yang sejati, seseorang harus berpikir, berbicara dan berbuat benar berdasarkan Firman Tuhan. Dan itu, akan memberikan kepadamu sebuah kemerdekaan sejati.
“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
Jika seseorang tidak hidup berdasarkan Firman-Nya maka sejatinya ia bukan pengikut Kristus dan bukan orang yang merdeka namun sebagai hamba dosa.
Saat bangsa Israel berada dalam “genggaman Kerajaan Babel” yang menjajahnya, hampir sebagian besar hidup dalam pembuangan di negeri asing dan terbelenggu oleh penjajah. Mereka yang mengalami hidup dalam pembuangan termasuk orang-orang istimewa pilihan raja seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego.
Mereka dipaksa mengikuti cara hidup bangsa yang tidak mengenal Allah dan wajib menyembah raja yang diwujudkan dalam bentuk patung Raja Nebukadnezar seperti di Babel.
Sebagai orang beriman mereka menolak menyembah patung raja sehingga dihukum dalam panggang api yang panasnya dibuat tujuh kali lipat dari standar biasanya.
Dalam doa, mereka mengakui ketidakberdayaan karena dosa dan memohon ampun kepada-Nya,
“Sungguh, sesuai dengan keadilan dan kebenaran telah Kaudatangkan semuanya itu oleh sebab segala dosa kami!”
Allah sungguh memperhatikan doa mereka, membebaskan dan memerdekakan ketiganya dari hukuman panggang api tersebut.
Pesan hari ini
Tetap setia dan melaksanakan sabda-Nya akan memberikanmu kemerdekaan serta karunia hidup kekal.
“Tetap setia tidak pernah menjadi pilihan, tetapi prioritas. Kesetiaan adalah segalanya.”