Sabtu, 26 September 2015
Pekan Biasa XXV
Za 2:1-5,10-11; Mzm dari Yer 31:10-12b,13; Luk 9:43b-45
Yesus Kristus bersabda, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia…”
LAGI, kita membaca Injil yang menyatakan tentang Yesus yang mengingatkan para murid-Nya dan juga kita bahwa kemenangan dan kemuliaan-Nya harus melalui salib-Nya. Yesus menubuatkan pengkhianatan dan salib yang akan dialami-Nya. Sayangnya, hal itu tidak ditangkap para murid-Nya sendiri.
Para murid-Nya tidak paham bagaimana salib dapat membawa pada kemuliaan dan kehidupan baru serta kemerdekaan. Mereka tidak mengerti bahwa jalan kemenangan atas dosa dan maut harus melalui salib dan kebangkitan Kristus.
Kita tidak dapat ambil bagian dalam kemuliaan-Nya bila kita menolak salib. Tak ada kemuliaan tanpa salib. Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus yang diserahkan ke dalam tangan manusia. Kita belajar memanggul penderitaan dan salib-Nya yang sering kita tolak. Salib dan penderitaan merupakan konsekuensi penerimaan dan iman kita pada Yesus Kristus.
Tuhan Yesus Kristus, dengan salib-Mu, Engkau menebus dunia dan kami. Dalam penderitaan dan salib-Mu Engkau menang atas dosa dan maut. Bantulah kami untuk memandang kemuliaan-Mu dan kemenangan dalam salib dan menyelaraskan hidup kami dengan kehendak-Mu. Semoga kami mengikuti jalan kasih dan kekudusan-Mu melalui salib dan penderitaan yang harus kami tanggung kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
