
INI menarik. Karena, Kardinal Giovanni Angelo Becciu sebelumnya merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh di Vatikan. Semula, Kardinal asal Sardinia Italia ini ngotot ingin ikut Konklaf. Bahkan saat Perayaan Minggu Palma 16 April 2025 lalu, ia juga muncul di publlik ikut serta mengikuti prosesi liturgi awal Pekan Suci.
Namun, hari Selasa tanggal 29 April ini, ia secara resmi mengumumkan dirinya memutuskan tidak akan berpartisipasi dalam Konklaf yang akan memilih Paus baru tanggal 7 Mei mendatang. Keputusan ini dia umumkan setelah dirinya berkomitmen ingin tunduk dan mematuhi kehendak mendiang Paus Fransiskus yang telah mencabut hak-haknya sebagai seorng Kardinal aktif.
Kardinal Becciu menjadi tokoh Kardinal paling kontroversial di Vatikan tahun 2023 lalu, setelah otoritas lembaga auditor Vatikan menemukan bukti-bukti yang amat “mencurigakan” atas tindakan dia pernah menjual asset properti milik Vatikan di London.
Dalam pernyataan resminya sebagai dirilis oleh media arus utama internasional, Kardinal Becciu menyatakan, “Saya telah memutuskan untuk taat, seperti yang selalu saya lakukan kepada kehendak Paus Fransiskus. Untuk tidak ikut Konklaf, meskipun saya tetap yakin akan ketidakbersalahan saya.”
Kardinal Becciu pernah menjabat sostituto atau tokoh pengganti di Sekretariat Negara Takhta Suci, sebuah posisi strategis yang memungkinkan dia punya akses langsung kepada Paus dan pengaruh besar dalam pemerintahan pusat Gereja.
Ia kemudian dipindahkan untuk memimpin Kongregasi Penggelaran Orang Kudus, sebelum akhirnya tersandung kasus keuangan.
Kardinal masuk penjara
Pada tahun 2023, Becciu resmi dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Pidana Vatikan atas tuduhan penggelapan dan penipuan, dan dijatuhi hukuman penjara lima setengah tahun.
Ia menjadi kardinal pertama dalam sejarah yang dihukum oleh pengadilan kriminal Vatikan. Meski demikian, ia masih menunggu hasil proses banding dan diperbolehkan tinggal di apartemen Vatikan selama masa tersebut.
Pengunduran diri Kardinal Becciu dari konklaf muncul hari ini, beberapa hari setelah pernyataannya kepada media lokal di Sardinia di mana ia mengklaim tidak ada permintaan eksplisit atau tertulis agar dia jangan mengikuti konklaf.
Namun, keputusan akhir Becciu menegaskan ketaatannya pada kehendak Paus Fransiskus yang sejak tahun 2020 telah memintanya untuk melepaskan hak-hak istimewa sebagai Kardinal.
Baca juga: Konklaf 7 Mei 2025 untuk memilih Paus baru (28)