Kenal Anaknya, Kenal Bapaknya

0
47 views
Ilustrasi - Like father, like son ok

Puncta 27.04.24
Sabtu Paskah IV
Yohanes 14:7-14

MENGENALI orang itu bisa dari berbagai cara. Ada yang tahu ciri-ciri fisiknya. Ada yang mengenali cara bicaranya. Ada yang langsung mengenal dari orangtuanya atau tempat asalnya.

Romo Ignatius Jayasewaya Pr almarhum setiap kali ketemu saya, langsung menyebut nama bapak saya, “FX Sridadi, Pasang Surut.”

Beliau sangat kenal dengan bapak saya, karena waktu menjadi Delegatus Sosial KAS, beliau pernah mengunjungi bapak saya di Pasang Surut, Palembang.

Begitu pun kalau saya berjumpa dengan beliau, kata kunci untuk mengingatnya adalah dengan menyebut nama bapak saya dan tempatnya di Palembang. Beliau langsung tersenyum dan mengenali saya. Lalu beliau bergumam, “Romo Joko, anake Pak Sridadi.”

Ibu Panto dari Klaten waktu mengunjungi Romo Jaya di wisma sepuh, awalnya tidak bisa mengenali karena Romo Jaya hanya berbaring di tempat tidur dan badannya kurus kecil. Namun ketika beliau berbicara dengan suara khasnya, ibu baru bisa mengenali beliau.

Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.”

Para murid belum mampu melihat Bapa dalam Diri Yesus. Maka Filipus berkata, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.”

Bisa jadi para murid hanya melihat Yesus secara manusiawi. Baru nanti sesudah kebangkitan, mereka sadar bahwa Yesus berasal dari Bapa.

Yesus menegaskan, “Barangsiapa melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” Sabda yang dikatakan Yesus bukan dari Diri-Nya sendiri, tetapi dari Bapa yang mengutus-Nya. Pekerjaan yang dilakukan-Nya juga berasal dari Bapa-Nya.

Yesus meminta para murid untuk mempercayai bahwa “Aku di dalam Bapa, dan Bapa di dalam Aku.” Allah itu adalah kasih. Maka Yesus mengajarkan dan melaksanakan kasih sebagaimana Allah kehendaki.

Maka kalau kita saling mengasihi, Allah tinggal di tengah-tengah kita. Sebaliknya kalau kita saling membenci dan memusuhi, itu bukan berasal dari Allah.

Kita yang percaya, mengimani Kristus, pasti juga diminta melaksanakan pekerjaan-pekerjaan-Nya. “Sesungguhnya, barang siapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan,” pesan Yesus.

Kita dikenali sebagai murid Kristus, jika kita melakukan apa yang diajarkan dan dilakukan Tuhan Yesus. Apakah pekerjaan Kristus? Kasih itulah jawabannya. Mari kita bersama melakukannya.

Kalau kita membaca buku,
Jangan hanya melihat sampulnya.
Yesus dan Bapa adalah Satu,
Kasih adalah tali pengikatnya.

Cawas, mari kita saling mengasihi
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here