Kenal, tapi tak Sayang

0
659 views

Bacaan 1: Sir 48:1-4. 9-11
Injil: Mat 17:10 – 13

PEPATAH Jawa mengenal ungkapan “Tresno Jalaran Kulino,” cinta itu bersemi karena sering bertemu atau lebih tepatnya setelah mengenal lebih dalam.

Maka dalam Bahasa Indonesia kita juga mengenal pepatah, “Tak kenal, maka tak Sayang.”

Namun apa jadinya, ketika sebetulnya sudah kenal namun tidak sayang?

Sebagai ahli Kitab, tentunya mereka sangat tahu betul apa yang dimaksudkan dalam tulisan Kitab Suci. Tidak mungkin tidak tahu. Namun masalahnya ketika ada ambisi pribadi muncul maka bisa menjadi pura-pura tidak tahu.

Kedatangan Mesias, dari mana asalnya dan tanda-tandanya sudah ada tertulis dalam nubuatan Kitab para nabi juga dalam Kitab Taurat.

Nabi Elia diutus Allah untuk menyiapkan Hari Kedatangan Tuhan. Dia harus mempertobatkan bangsa Israel berbalik dari penyembahan Baal. Sehingga kemurkaan Allah tidak datang namun mengembalikan hati bapa kepada anaknya.

Maka hal ini dipakai oleh para ahli Taurat untuk mempertanyakan Yesus sebagai Mesias, karena Nabi Elia belum datang.

Yohanes Pembaptis oleh Tuhan Yesus disetarakan dengan Nabi Elia dalam tugasnya mempertobatkan bangsa Israel. Tuhan Yesus menjawab pernyataan Para ahli Taurat tentang tanda kehadiran Tuhan bahwa Hari Tuhan akan ditandai oleh kedatangan Elia (seperti yang tertulis dalam Kitab Maleakhi 4:5-6).

“Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu dan Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia akan menderita oleh mereka.”

Situasi ini menunjukkan bahwa Allah telah menawarkan kasih-Nya namun mereka tidak peduli. Orang Israel sangat mendambakan dan menanti datangnya Mesias.

Namun menutup pintu hatinya terhadap kehadiran utusan Allah yang diberi tugas mempersiapkan kehadiran-Nya, yaitu Yohanes Pembaptis. Tuhan Yesus sebagai Mesias yang seharusnya mereka sambut malah dibunuhnya.

Pesan hari ini

Sudah PDKT lama sekali namun cinta tetap ditolak, sudah mengenal namun tetap tak sayang. Itulah sikap bangsa Israel terhadap Yohanes Pembaptis dan juga kepada Mesias, Tuhan Yesus Kristus. Dalam masa Adven ini mari kita mempersiapkan hati untuk mengenali, menyayangi dan menyambut kehadiran-Nya.

Hidup itu seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan maka kamu harus tetap bergerak. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here