Kenapa Takut?

0
33 views
Jangan takut menghadapi badai kehidupan
  • Bacaan 1: Ibr. 11: 1-2,8-19
  • Injil: Mrk. 4:35-41

Konon katanya ada yang menghitung frasa “jangan takut” muncul sebanyak 365 kali sama seperti jumlah hari dalam setahun. Tentu saja hal itu tergantung dari versi terjemahannya, “jangan takut, jangan kuatir, jangan ragu” bisa diterjemahkan mirip-mirip.

Bagiku pernyataan 365 kali, ingin kumaknai sebagai motivasi dalam iman. Bahwa sebagai orang beriman maka tidak boleh takut sepanjang tahun itu ada, Tuhan senantiasa menyertaimu setiap hari. Karena dalam iman harus ada tiga unsur:

  • Percaya
  • Berserah diri
  • Taat.

Iman adalah tanggapan manusia terhadap pewahyuan Allah. Sebelum seseorang menanggapi, maka ia harus percaya terlebih dahulu. Setelah percaya, maka seseorang akan berserah diri kepada siapa ia percaya. Dan terakhir, ia pasti taat kepada siapa menaruh imannya itu.

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

Demikian penulis surat Ibrani memaknai iman.

Bapa Abraham percaya kepada Allah meski sebelumnya tidak ia kenal. Maka ia percaya, pasrah dan taat ketika diminta-Nya pergi meninggalkan kampung halaman serta sanak saudaranya untuk pergi ke “Tanah Terjanji” yang belum ia ketahui.

Karena iman pula, Abraham percaya bahwa Sara istrinya meski mandul dan sudah tua akan melahirkan keturunan serta ahli waris baginya. Sebab ia percaya, Allah setia dalam janji.

Dalam injil Markus hari ini, Tuhan Yesus menegur para murid-Nya karena mereka kuatir mati tenggelam saat diterpa badai di danau.

“Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”

Tuhan Yesus tentu heran, karena mereka mengimani-Nya sebagai Mesias. Namun keimanannya ternyata belum sempurna sehingga ketiga unsur iman tadi belum begitu meresap. Bersama Tuhan tentunya kita tidak perlu takut, sebab Ia punya kuasa terhadap alam semesta. Segala kuasa, baik di surga maupun di bumi, telah diberikan oleh Allah Bapa-Nya (Mat 28:18).

Pesan hari ini

Jangan berdoa memohon agar tidak ada (dijauhkan dari) badai dalam kehidupanmu. Tetapi berdoalah, agar diberi kekuatan untuk melewati badai tersebut.

Tidak perlu takut sebab Tuhan Yesus senantiasa menyertaimu sepanjang masa.

“Jalani setiap hari seakan itu adalah hari terakhirmu. Terus berbuat baik dan jalani harimu bersama Tuhan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here