“Kata Filipus kepadanya, ‘Mari dan lihatlah!’ Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia, ‘Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!’” (Yoh 1, 47)
BEBERAPA waktu yang lalu pernah muncul berita tentang beras plastik, yakni beras yang dibikin dari berbagai macam bahan. Beras plastik bukan beras yang dihasilkan oleh tanaman padi. Berita ini bikin heboh banyak orang dan beras plastik dinyatakan tidak ada, setelah diteliti oleh yang berwewenang.
Akhir-akhir ini banyak orang sedang demam batu akik. Banyak orang pergi ke berbagai tempat yang diyakini sebagai sumber batu akik yang bagus dan asli. Banyak orang bisa berlama-lama untuk melihat dan mencermati dengan seksama sebelum membeli batu akik, agar mereka tidak mendapatkan batu yang palsu. Konon bongkahan batu bacan atau batu giok pun bisa dibuat imitasinya.
Saat ini memang banyak hal yang bisa dibuat secara sintetis, entah makanan, kulit, uang, kuitansi, perhiasan, bebatuan serta hal yang lain. Barang-barang sintetis atau imitasi tersebut banyak kali memang serupa atau ‘plek’ dengan aslinya, sehingga banyak orang tidak mudah untuk membedakannya tanpa suatu alat tertentu. Ketidakmampuan untuk membedakan atau memilih bisa membuat seseorang mendapatkan sesuatu yang imitasi, sintetis atau palsu. Berbagai macam kepalsuan tersebut rupanya tidak hanya terbatas pada barang mati, tetapi juga bisa ada di dalam diri manusia.
Saat ini banyak orang sering memiliki banyak kepalsuan dalam dirinya, yakni kepalsuan dalam rambut, gigi, alis mata serta bagian lainnya. Bahkan kepalsuan manusia tidak hanya terbatas pada fisik atau jasmaninya, tetapi juga sering nampak dalam tutur katanya, sikap atau perilakunya yang dibuat-buat, agar menampakkan diri sebagai pribadi yang baik dan benar.
“Wah, sekarang baru kelihatan aslinya! Ternyata ada maunya!” Ungkapan ini sering muncul dari banyak orang yang selama ini merasa tertipu oleh sikap, kata-kata atau perilaku palsu dari rekan, sahabat atau orang lain. Orang sering mempunyai ‘hidden agenda’ di dalam dirinya, sehingga tidak bisa tampil asli dan apa adanya.
Tidak ada kepalsuan dalam diri Natanael, karena sikap dan tutur katanya asli, apa adanya, tidak ditutup-tutupi, tidak ada sesuatu yang disembunyikan. Kepalsuan macam apa yang ada dalam diriku?
Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)