Bacaan 1: Hag 1:1 – 8
Injil: Luk 9:7 – 9
DI zaman millenial ini, banyak sekali kata-kata baru dan aneh yang muncul. Di antaranya adalah “kepo” dan “viral”.
Banyak di antara kita yang sering menggunakan kata-kata tersebut namun tidak paham darimana datangnya istilah itu.
“Kepo” adalah sebuah gambaran seseorang yang sangat ingin tahu akan segala sesuatu.
Ternyata “kepo” berasal dari singkatan kata-kata Bahasa Inggris, yaitu “Knowing Every Particular Object”.
KEPO dalam Bahasa Indonesia artinya ingin mengetahui segala sesuatu.
Sedangkan “viral” digunakan untuk menggambarkan sebuah fenomena, berita atau informasi yang menyebar luas dengan cepat.
Dahulu, kata viral merujuk pada sebuah penyakit yang sifatnya mudah menyebar.
Dalam bacaan injil hari ini, Raja Herodes terjangkit dua kata tersebut “kepo” dan “viral”.
Raja Herodes sangat “kepo” atas berita tentang Tuhan Yesus yang begitu fenomenal dan “viral”.
Banyak mukjizat yang dibuat oleh Tuhan Yesus terdengar sampai kepadanya. Ada orang yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis, Elia atau salah seorang nabi yang bangkit
Raja Herodes sangat ingin ketemu Tuhan Yesus karena rasa penasarannya itu.
Oleh kehendak Allah, Raja Koresh telah meletakkan dasar pembangunan kembali Bait Suci kepada rombongan pertama bangsa Israel yang pulang ke Yerusalem.
Namun pembangunan itu terhenti atau ‘mangkrak’.
Karena menghentikan pembangunan Bait Suci, maka meski mereka bekerja keras mencari makan dan minum, pakaian serta upah, hasilnya tidak mencukupi alias sia-sia.
Lalu di jaman Raja Darius, datanglah firman Tuhan yang mengingatkan serta mengajak bangsa Israel untuk kembali membangun Bait Suci. Rakyat diajak untuk merefleksikan diri:
“Perhatikanlah keadaanmu.”
Pesan hari ini
Jika Raja Herodes saja sampai ‘kepo-in’ Tuhan Yesus dan berusaha mencari-Nya, apakah kamu juga ‘kepo-in’ Tuhan Yesus?
Jika kamu abai terhadap pengutusan-Nya maka segala usaha dan kerjamu pun akan sia-sia juga.
“Lebih baik mati seribu kali daripada berbuat dosa satu kali. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”