Keputusan Saat Terakhir

0
277 views
Ilustrasi: Berani membuat keputusan penting untuk mau berubah, tinggalkan pola hidup lama untuk merengkuh hidup baru. (Ist)

MENDEKATI saat berakhirnya tahun liturgi Gereja, orang diingatkan akan pentingnya mengambil keputusan yang benar. Bacaan-bacaan hari ini (Maleakhi 4: 1-2a; 2 Tesalonika 3: 7-12; Lukas 21: 5-!19) menyampaikan banyak pesan yang amat berharga untuk keselamatan hidup. Salah satunya tentang kebenaran (“justice“).

Mereka yang menentang kebenaran akan binasa oleh api (Maleakhi 4: 1). Sedangkan yang takut akan nama Tuhan bakal menikmati terbitnya surya kebenaran (Maleakhi 4: 2a). Betapa penting berpegang pada kebenaran!

Santo Paulus menegaskan bahwa orang harus tetap bekerja sambil menantikan kedatangan Tuhan. Dia mendengar bahwa sebagian umat di Tesalonika menganggur, karena mengira kedatangan Yesus yang kedua kali segera tiba (2 Tesalonika 3: 11).

Kedatangan Tuhan bukan alasan untuk melarikan diri dari tugas dan tanggung jawab umat Kristen membangun kehidupan di dunia.

Sabda Yesus mengingatkan supaya orang mengambil keputusan yang benar; berpegang pada kebenaran. “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.” (Lukas 21: 19).

Mengapa orang harus bertahan dalam kebenaran? Itulah yang menyelamatkan.

Bertahan mengimani Yesus, Sang Kebenaran (“the Just“) penuh tantangan. Mengapa?

Pertama, karya manusia tidak abadi. Bait Allah di Yerusalem yang sangat mahal, indah, dan megah diruntuhkan (Lukas 21: 6). Kemegahan karya manusia akan berlalu. Bait Allah abadi adalah Yesus Kristus.

Kedua, ada penyesatan. Ada orang yang mengenakan nama-Nya. Mereka menyesatkan dengan berkata, “Akulah Dia” (Lukas 21: 8). Mereka ini mesti diwaspadai. Jangan mudah percaya omongan orang.

Ketiga, ada peperangan dan pemberontakan (Lukas 21: 9). Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan (Lukas 21: 10). Mereka berebut kekuasaan dan menyebarkan segala yang tidak benar.

Itulah cara duniawi dalam mempertahankan kekuasaan. Ujung-ujungnya mereka akan hancur, karena jalan yang mereka pilih itu.

Akhirnya, para pengikuti Yesus, Sang Kebenaran akan diserahkan ke rumah ibadah, dimasukkan ke dalam penjara dan dihadapkan pada para penguasa (Lukas 21: 12). Mereka ditolak oleh dunia yang juga menolak Yesus (Yohanes 15: 18-21).

Itulah kesempatan untuk menjadi saksi Yesus. Mereka perlu menghayati bahwa ajaran-Nya (kasih dan pengampunan) itu mungkin dilaksanakan.

Orang diajak untuk menjadikan Yesus Kristus dasar dari seluruh hidupnya, terutama pada saat keputusan terakhir.

Minggu XXXIII C, 13 November 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here