Keputusan Tanpa Kompromi

0
149 views
Ilustrasi: Berani membuat keputusan penting untuk mau berubah, tinggalkan pola hidup lama untuk merengkuh hidup baru. (Ist)

UNTUK kedua kalinya Yesus memberitahukan tentang penderitaan-Nya (Lukas 9:44). Di antara dua pemberitahuan itu, ada peristiwa penting, yakni Yesus dimuliakan di atas gunung (Lukas 9;28-36). Dia juga membuat mukjizat yang membuat banyak orang takjub (Lukas 9:43a).

Pada saat mereka masih dalam suasana takjub itu (Lukas 9:43b), Yesus untuk kedua kalinya menyampaikan pesan tentang nasib yang bakal menimpa diri-Nya. “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia” (Lukas 9:44). Dia akan mati dibunuh.

Para murid-Nya tidak memahami perkataan-Nya itu, karena artinya tersembunyi bagi mereka (Lukas 9:45). Mereka belum senada dengan Sang Guru dan sabda-Nya.

Maka, Yesus berkata, “Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini” (Lukas 9:44). Mereka dituntur berada dalam nada dan semangat yang sama dengan Yesus.

Di sanalah masalah muncul. Pertama, mereka ingin melihat Mesias yang jaya dan cemerlang. Kedua, mereka tidak siap menghadapi penderitaan dan kematian Yesus. Sedapat mungkin mereka menghindarinya. Kodrat manusia: itu menghindari penderitaan.

Penderitaan Yesus itu berawal dari rasa cemburu dari pemimpin agama yang merasa terancam kenyamanannya. Itu menjadi lebih menyedihkan karena pengkhianatan dari salah satu murid atau “inner circle”-Nya. Betapa pedih dikhianati keluarga atau teman dekat.

Seberapa pedih pun jalan yang mesti dilallui, Dia tidak mengenal kompromi. Dia yakin itulah satu-satunya jalan untuk melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Keputusan-Nya tidak tergantung pada pemikiran para murid-Nya.

Kini, sikap para murid itu masih mudah ditemukan. Banyak orang Kristen yang tidak siap mengikuti Yesus yang miskin dan menderita. Mereka menciptakan jalan dan “Yesus”-nya sendiri.

Lebih buruk lagi, ada yang membangun gereja kemakmuran daripada penderitaan dan kemiskinan selaras dengan teladan Sang Guru.

Mereka gagal mendengarkan dan mencamkan sabda dan tindakan Yesus. Setiap kali para pengikut-Nya menempuh jalan mudah, enak, dan berkompromi, sekali lagi mereka mengkhianati Sang Guru.

Apakah kita termasuk pengkhianat-pengkhianat itu?

Sabtu, 30 September 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here