Bacaan 1: Ibr 3:7-14
Injil: Mrk 1:40-45
Hati yang keras kadang bisa lebih keras dibandingkan kerasnya batu. Batu masih bisa dibelah oleh air yang lembut namun hati yang keras belum tentu pecah oleh nasihat yang lembut.
Secara positif keras hati memang baik, karena menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna tidak lekas putus asa; tidak akan berhenti bekerja sebelum yang dicita-citakan tercapai. Namun dalam iman, keras hati berarti selalu menutup diri terhadap sabda-Nya.
Allah telah menyelamatkan nenek moyang bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Namun selama empat puluh tahun dididik Allah dalam perjalanan di gurun mereka malah menutup dan mengeraskan hatinya.
Sehingga angkatan tua itu tidak bisa masuk ke “Tanah Terjanji”, Allah berfirman:
“janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
…Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku.”
Berbeda dengan angkatan tua bangsa Israel, seorang sakit kusta menaklukkan hatinya dan datang sujud kepada Yesus mohon kesembuhan kustanya.
Maka kalimat yang digunakannya adalah, “jika Engkau mau…”.
Si sakit itu sadar siapa dirinya yang harus dijauhi orang, ia sadar permohonannya belum tentu ditanggapi-Nya. Namun respon Tuhan Yesus sangat positif, Ia mau berbelas kasihan pada orang itu.
“Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Keterbukaan hati untuk mau menerima Tuhan Yesus akan menghasilkan kebaikan dan kesembuhan luka di hati.
Banyak orang sebetulnya tahu bahwa ia tidak berdaya namun tetap menutup diri dan mengeraskan hati terhadap kasih Tuhan Yesus. Sikap demikian akan membuat hidup semakin terpuruk.
Pesan hari ini
Jangan keraskan hatimu, namun selalu terbuka terhadap sabda-Nya.
Hati yang terbuka pada-Nya selalu menghasilkan kebaikan dan kesembuhan lukamu.
“Makin lama kamu berdansa dengan iblis, makin lama kamu tinggal di neraka.”