HARI Sabtu, 4 Maret 2017 dilangsungkan kunjungan dan studi banding dari Seksi Kerawam Kevikepan Surabaya Utara ke kantor PK4AS (Penghubung Karya Kerasulan Kemasyarakatan Keuskupan Agung Semarang). Seksi Kerawam Kevikepan Surabaya Utara terdiri dari pengurus seksi kerawam di tujuh paroki yakni Paroki Santo Mikael – Perak, Paroki Ratu Pecinta Damai – Pogot , Paroki Santo Vincentius A Paulo – Widodaren, Paroki Kristus Raja – Ketabang, Paroki Santo Marinus Yohanes – Kenjeran, Paroki Santa Maria Tak Bercela – Ngagel, dan Paroki Kelahiran St. Perawan Maria – Kepanjen.
Mereka disambut oleh para pelayan PK4AS di Ruang Ignatius, Kantor Pelayanan Pastoral Keuskupan Agung Semarang.
Ketua PK4AS, Rm. Sugihartanto, Pr., bercerita mengenai dinamika pelayanan PK4AS. Sejak 1997 Uskup Agung Semarang membubarkan Komisi Kerawam dan membentuk PK4AS. PK4AS adalah karya pastoral yang menjalankan fungsi penghubung di antara kelompok kategorial, penggerak kemasyarakatan dan mitra kerja dalam bidang sosial-politik-kemasyarakatan agar dapat mengaktualisasikan panggilan dan spiritualitas iman Katolik di Keuskupan Agung Semarang.
Setelah menjelaskan apa itu PK4AS beserta dinamika di dalamnya, para pengurus Seksi Kerawam Kevikepan Surabaya Utara mulai bertanya dan sharing terkait dinamika seksi kerawam di parokinya serta meminta masukan dan saran dari rekan-rekan PK4AS. Selain Rm. Sugihartanto Pr, hadir pula Rm. Edy Purwanto Pr, Andreas Pandiangan dan JC Tukiman Taruna Sayoga yang turut membagikan pengalaman dan menjawab berbagai persoalan yang dihadapi rekan-rekan Seksi Kerawam Kevikepan Surabaya Utara. Keberanian untuk studi banding ke KAS dalam upaya mengembangkan pastoral sosial-politik-kemasyarakatan yang oleh sebagian umat Katolik masih dianggap asing dan masih enggan dijamah, justru oleh teman-teman dari Kevikepan Surabaya Utara dipandang sebagai sebuah kerasulan yang menarik.
“Memang tugas kerasulan ini masih perlu perjuangan dan butuh waktu untuk bisa menjadi kesadaran seluruh Gereja (Para Imam dan Umat Katolik). Kapan lagi harus memulai kalau tidak dari sekarang. Tidak ada kata terlambat kalau segera dimulai dari sekarang. Tidak perlu buang waktu lagi, sudah mendesak, dan negara ini harus diterangi dan dihadiri oleh murid-murid/rasul-rasul Kristus.
Tidak cukup dengan meratapi dan menangisi untuk mendukung negara ini, Gereja dan umat katolik perlu terlibat, hadir dan ikut ambil bagian secara aktif membawa terang, dan menjadi garam secara kreatif, inovatif dan transformatif. Hadir menjadi negarawan katolik sejati yang menghadirkan Kerajaan Allah yang memerdekakan dan menyelamatkan. Indonesia perlu didampingi oleh Gereja Katolik dengan menghadirkan negarawan sejati yang siap, tahu dan mampu untuk terlibat mengelola negara, dari tingkat yang paling bawah (RT/RW), Kelurahan,Kecamatan, Kabupaten/Kota, Propinsi sampai ke Pusat Pemerintahan.
Di mana ada ruang perutusan, di situ umat Katolik harus siap dipanggil dan diutus menjadi rasul-rasul dan negarawan Katolik sejati.
Proficiat untuk Komisi Kerawam dan HAK Kevikepan Surabaya Utara atas hasrat indahnya. Semoga semakin maju dan berkembang menghadirkan berkat bagi Gereja dan masyarakat, bangsa dan Negara”, kata Rm. Sugihartanto, Pr.