Kerja, Kerja, Ayo Kerja

0
680 views

Bacaan 1 Ams 31:10-13. 19-20. 30-31
Bacaan 2 1Tes 5:1 – 6
Injil : Mat 25:14 – 30

MENGHADAPI pelemahan ekonomi dunia saat baru dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia, mantan pengusaha meubel ini tak gentar. Ia segera mer-reformasi bidang ekonomi, memperbaiki konektifitas antar wilayah dan produktifitas.

Presiden Joko Widodo tidak membuang waktu, pemerintahan beliau mengambil semboyan “Kerja, Kerja, Kerja”.

Berbeda dengan pendahulunya yang memperbesar alokasi subsidi, Jokowi memilih untuk mengeluarkan kebijakan yang tidak populer di mata publik: mengurangi subsidi energi dan mengalihkannya ke sektor-sektor produktif dan jaring pengaman sosial.

“Saya memahami, kebijakan Pemerintah seakan-akan tidak berpihak kepada rakyat. Namun moral politik saya mengatakan saya harus bertindak dan menghentikan praktik-praktik yang tidak benar,” kata Jokowi.

Rasul Paulus dalam peneguhannya kepada jemaat Tesalonika mengingatkan, bahwa sebagai anak terang atau anak siang maka harus selalu terbangun dan selalu mengerjakan keselamatannya hingga tiba ‘parousia’ nanti. Sebab tidak ada yang tahu kapan Hari Tuhan datang. Jangan seperti anak malam yang kerjanya tidur saja dan tidak siap jika pencuri datang.

Raja Salomo pun dalam puisi akrostik Amsal-nya mengatakan bahwa istri yang cakap bekerja akan dipercaya suaminya. Berbeda dengan istri yang hanya mengurus kecatikannya saja untuk menutupi kebohongan mukanya.

Sebuah puisi yang bernilai seni tinggi, mengambil contoh wanita yang sangat bijaksana.

Sebuah perumpamaan tentang Kerajaan Allah dengan tema akhir jaman atau ‘parousia’ disampaikan oleh Yesus dalam bentuk “investasi talenta”.

Ada dua kelompok kerja dalam perumpamaan tersebut, yang pertama (dua orang) giat mengerjakan investasi sedang yang kelompok kedua (satu orang) tak melakukan apa-apa.

Tuan yang tadinya akan pergi jauh, tiba-tiba pulang tanpa diduga oleh kedua kelompok tersebut. Lalu tuan tersebut segera mengadakan perhitungan (yang diumpamakan sebagai “penghakiman akhir”) dengan hamba-hambanya tersebut.

Bagi yang giat bekerja, diberikannya hadiah tanggungjawab yang lebih besar sedang bagi yang malas bekerja dihukum.

Sebuah alegori ‘parousia’, bagi yang dibenarkan maka diberikan karunia hidup kekal sedang bagi yang tidak dibenarkan maka dihukum di neraka.

Pesan hari ini

Kesiapsiagaan yang terus-menerus menuntut tindakan yang menghasilkan buah. Sebagai anak siang maka tidak ada yang lain selain kerja, kerja dan kerja mengerjakan leselamatannya.

Bekerja dengan baik agar dipuji seperti wanita bijak yang cakap bekerja, seperti dalam puisi akrostik Amsal Salomo.

“Semakin keras kamu bekerja untuk sesuatu, semakin besar perasaanmu saat mencapainya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here