Kesempatan Berjumpa Tuhan

0
306 views
Simeon dan Hana menanti harapan. (Ist)

HANA, seorang nabi wanita, berada di Bait Allah, tatkala bayi Kanak-kanak Yesus dipersembahkan kepada Tuhan.

Disebut nabi, karena ia berperan menyampaikan pesan Tuhan.

Ia bersyukur kepada Tuhan dan berbicara tentang sang Kanak-kanak kepada semua yang menantikan penyelamatan atas Yerusalem (Luk 2: 38). Yerusalem itu simbol umat Israel; bahkan menggambarkan seluruh umat manusia.

Hana sudah lanjut usianya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya. Waktu di Bait Allah itu dia sudah janda; berusia 84 tahun. Siang malam, ia tinggal di sana, beribadah dengan berpuasa dan berdoa (Luk 2: 37).

Ia selalu merindukan Tuhan. Cara Hana menghabiskan waktu hidupnya di Bait Allah memberikan beberapa pelajaran penting.

Pertama, status sosial sama sekali tidak menentukan dalam upaya membangun relasi pribadi dengan Tuhan. Sebagai janda yang status sosialnya tidak tinggi, Hana tetap bisa berada dekat dengan Tuhan.

Kedua, orang bisa berada dekat dengan Tuhan lewat doa. Di sini doa itu lebih dari mengucapkan rumus doa atau menepati jadwal (jam) sembahyang. Doa sejati adalah relasi pribadi dengan Tuhan.

Ketiga, Tuhan itu dapat masuk ke dalam hidup seseorang di manapun dan kapanpun. Artinya, ada berlimpah kesempatan untuk bertemu Tuhan. Sejauh mana orang menggunakan kesempatan itu?

Akhirnya, buah-buah doa perlu dibagikan kepada sesama. Buah doa itu rahmat Tuhan. Tidak ada rahmat yang seratus persen hanya untuk satu orang. Pemberian Tuhan dimaksudkan untuk kebaikan bersama.

Singkatnya, hidup Hana menjadi kesempatan berada dekat dengan Tuhan. Kesempatan berjumpa Tuhan.

Kamis, 30 Desember 2021
Oktaf Natal hari keenam

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here