Minggu, 17 November 2024
Dan. 12:1-3.
Mzm. 16:5,8,9-10,11.
Ibr. 10:11-14,18.
Mrk. 13:24-32.
HIDUP sering kali membawa kita pada pergolakan dan tantangan yang tak terduga.
Terkadang, kita seperti masuk medan perang yang penuh dengan rintangan yang menguji kekuatan dan ketabahan kita. Ada saat-saat ketika kita merasa terpuruk, menghadapi kesulitan yang tampaknya tidak berakhir.
Jika kita pandang dengan mata hati, kita bisa merasakan bahwa Tuhan tidak hanya menguji kesabaran kita, tetapi juga memperkuat iman kita melalui setiap pergolakan.
Kesetiaan di tengah badai adalah bukti bahwa kita percaya Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang besar
Tuhan tidak pernah membiarkan pergolakan hidup kita sia-sia. Setiap tantangan adalah alat-Nya untuk membentuk kita menjadi lebih kuat, lebih bijaksana, dan lebih serupa dengan Kristus.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang.”
Kita diingatkan bahwa segala sesuatu di dunia ini bersifat sementara.
Matahari yang kita andalkan untuk menerangi hidup kita dapat menjadi gelap; bulan yang memantulkan cahaya bisa kehilangan kilauannya; bahkan bintang-bintang yang menjadi simbol keindahan dan keabadian pun akan berjatuhan. Namun, di balik semua itu, Tuhan menunjukkan kuasa-Nya yang tidak tergoyahkan.
Ketika dunia kita tampak runtuh, dan kita kehilangan arah, Tuhan mengingatkan bahwa Dia memegang kendali atas segalanya.
Tanda-tanda ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk mempersiapkan kita agar lebih waspada dan berfokus pada hal-hal yang kekal.
Kita dipanggil untuk tidak bergantung pada apa yang terlihat dan fana, melainkan bersandar pada Tuhan yang tidak pernah berubah. Kuasa-Nya melampaui segala hal yang dapat diguncang di bumi ini.
Dalam iman dan pengharapan, kita diajak untuk menantikan janji Tuhan bahwa setelah segala kegelapan ini, terang-Nya akan kembali bersinar dan membawa pemulihan yang sempurna.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku tabah dan kuat dalam membawa harapan di tengah-tengah segala kesulitan yang saya hadapi?