Kesimpulan yang Menyedihkan

0
47 views
Ilustrasi. (Wiki)

HARI ini, kita mengakhiri bacaan Injil Lukas bab 11 yang telah kita baca sejak tanggal 9 Oktober lalu. Bab ini dimulai dengan pengajaran tentang doa. Kemudian Yesus mengusir setan. Namun banyak orang tidak mau percaya kepada Yesus.

Di antara mereka itu adalah orang Farisi dan para Ahli kitab. Mereka ini amat memperhatikan aturan keagamaan yang kecil-kecil seperti mencuci tangan sebelum makan, tetapi mengabaikan kasih kepada Tuhan (Lukas 11:38-42). Karena itu, Yesus menyampaikan rangkaian sabda celaka kepada mereka (Lukas 11:42-52).

Meskipun Yesus menyampaikan sabda yang begitu jelas dan tajam, mereka tidak mau bertobat. “Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, para Ahli Taurat dan orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya” (Lukas 11:53-54).

Mereka membalas ajaran dan kebaikan Yesus dengan tindakan jahat. Mereka hendak menangkap-Nya. Akhirnya mereka membunuh Yesus berdasarkan hukum agama mereka. “Menurut hukum kami, Dia harus dihukum mati.” (Yohanes 19:7).

Kesimpulan dari Injil Lukas bab 11 ini menyedihkan. Mengapa?

Betapa sulitnya mengajak para pemimpin agama yang merasa diri benar itu untuk bertobat. Situasinya lebih menyedihkan lagi, karena mereka itu telah mengambil kunci pengetahuan, tetapi tidak mau masuk. “Kalian sendiri tidak masuk ke dalamnya, tetapi orang yang berusaha masuk kalian halang-halangi.” (Lukas 11:52).

Apa yang dapat kita renungkan dari Injil hari ini?

Pertama, banyak orang yang mendengar dan mengetahui Yesus sebagai jalan, kebenaran, dan hidup (Yohanes 14:6). Namun mereka tidak mau mengajarkan itu kepada orang lain. Banyak orangtua enggan mengajarkan agama dan Tuhan kepada anaknya. Hasilnya, banyak generasi muda tidak beragama; bahkan anti agama dan Tuhan.

Kedua, dalam Injil hari ini orang-orang berdosa mau menyingkirkan orang suci. Seharusnya orang baik dan benar mengajar orang jahat dan berdosa. Saat ini, kita menemukan fakta ini. Karena berkuasa, orang-orang yang jahat menyingkirkan orang baik dan benar.

Dua fakta di atas amat menyedihkan. Ketika orang yang tidak percaya kepada Tuhan atau ajaran-Nya memegang kekuasaan dan posisi penting, betapa berbahaya keputusannya bagi keselamatan banyak orang.

Kamis, 17 Oktober 2024
Peringatan Santo Ignasius dari Antiokia, Uskup dan Martir
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here