KEGIGIHAN dalam berusaha merupakan sebuah kekuatan untuk meraih sukses hidup. Namun banyak orang ingin meraih kesuksesan hidup dengan bersantai-santai.
Menjadi juru masak pribadi bagi seorang raja, tentu merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi mereka yang melakoninya.
Hal ini dirasakan Ni Nyoman Siti Suandari. Ia merupakan juru masak pribadi bagi Raja Yordania Abdulah II bin al-Hussein dan keluarganya.
Namun hal itu tidak datang dalam sekejap mata. Sebagai chef perempuan, Nyoman telah kenyang di dunia masak memasak.
Sejak kecil, ibu dua anak ini sudah akrab dengan kegiatan di dapur. Ia kerap membantu orangtuanya yang mempunyai usaha warung makan. Di sanalah pengalamannya soal kuliner bermula.
Sebelum menjadi juru masak pribadi Raja Yordania, Nyoman harus bergelut dengan waktu. Apalagi menjadi juru masak bukan cita-citanya. Ia sempat bermimpi menjadi Polisi Wanita (Polwan), Korps Wanita TNI Angkatan Darat (Kowad), atau setidaknya mengikuti jejak karir ayahnya menjadi seorang guru.
Seiring bergulirnya waktu, ia menemukan passion-nya ada di dapur dan dunia masak memasak. Hal ini tak sengaja dirasakannya saat ia tengah mengikuti pelatihan di Intan Laguna Hotel di Senggigi.
Saat salah seorang chef yang kekurangan pekerja perempuan di dapurnya, menginginkan Nyoman untuk ikut bergabung. Ia pun memulai karirnya sebagai juru masak.
Saat Nyoman bekerja di JW Marriott Hotel, Jakarta, salah seorang temannya merekomendasikan dirinya untuk mengikuti pemilihan juru masak pribadi bagi Raja Yordania.
Ia berhasil lolos. Ia menjadi bagian dari mereka yang bekerja untuk keluarga kerajaan. Ia bergabung dengan chef pribadi yang datang dari Lebanon, Inggris dan Perancis.
“Raja Abdullah doyan banget sama nasi goreng dan perkedel. Kalau perkedel, sekali makan bisa sampai sepuluh butir,” kata Nyoman.
Setelah bekerja bagi keluarga kerajaan, Nyoman melanjutkan karirnya di berbagai tempat sebagai juru masak profesional.
Ia pun memilih Dubai dan bekerja di Hotel Shangri-La, selama setahun. Ia kemudian menuju Maladewa, surga pariwisata di Samudera Hindia. Ia bekerja sebagai juru masak pribadi di sebuah resor. Nyoman pernah melayani seorang permaisuri dari sebuah kerajaan di Timur Tengah.
Tidak ada jalan buntu
Kegigihan menjadi suatu keutamaan yang mesti senantiasa diperjuangkan dalam hidup.
Sebuah karir yang berhasil tentu mesti diperjuangkan terus-menerus tanpa kenal lelah. Ketika orang mulai lengah dan merasa sudah sangat berhasil, orang tergoda untuk menjadi sombong.
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk berani bertaruh dalam hidup. Kerja keras dan kegigihan yang ditunjukkan oleh sosok Ni Nyoman Siti Suandari merupakan salah satu kunci meraih kesuksesan. Ia menjalani tugas-tugasnya secara profesional. Ia berhasil meyakinkan orang lain bahwa pekerjaannya sungguh-sungguh berguna bagi banyak orang.
Kegigihan dalam bekerja sangat dibutuhkan oleh manusia. Ketika orang malas-malasan dalam bekerja, orang akan menemukan jalan buntu kehidupan.
Tetapi ketika orang gigih dalam bekerja dengan penuh ilmu, orang akan meraih cita-citanya. Impiannya bukan sekedar lamunan kosong, namun justru menemukan sukacita dalam hidup. Orang menemukan bahwa memiliki karir yang baik dan gemilang itu membahagiakan semua orang.
Mari kita terus-menerus membangun karir kita dengan gigih, sehingga kita mampu meraih kebahagiaan dalam hidup.
Tetap semangat, sahabat-sahabat. Tuhan memberkati.