SELAKU Uskup Keuskupan Malang sesuai wewenang yang diberikan, “Maka dengan ini, saya meresmikan Kuasi Paroki menjadi Paroki Santo Johanes Maria Vianney Lanud Abdurrahman Saleh Malang. Mari kita bersukacita.”
Disambut dengan tepuk tangan meriah dalam beberapa saat oleh seluruh pastor, biarawan-biarawati dan umat yang hadir mengikuti Perayaan Ekaristi dalam rangka peresmian paroki baru
Hal ini terlaksana, setelah dibacakannya Dekrit Uskup Malang tentang Pendirian Paroki Gereja Katolik Santo Johanes Maria Vianney Lanud Abdurrahman Saleh Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur Nomor 077/Kep/Uskup KM.
Ditetapkan oleh Uskup Keuskupan Malang di Malang tanggal 31 Mei 2023.
Dengan demikian terhitung sejak Rabu 31 Mei 2023 Kuasi Paroki Santo Johanes Maria Vianney menjadi Paroki Santo Johanes Maria Vianney Lanud Abdurrahman Saleh Malang.
Selanjutnya dilaksanakan dengan pelantikan para anggota Pengurus BPGDA, Dewan Pengurus Paroki, Pengurus Lingkungan dan Asisten Imam masa bakti Mei 2023-2026.
Memenuhi kriteria jadi paroki
Di dalam dekrit yang dibacakan dapat pula kita dengar bahwa Kuasi Paroki yang diresmikan pada tanggal 1 Januari 2021 telah layak untuk berdiri sebagai paroki dengan jumlah umat katolik 1.088 jiwa yang berhimpun dalam lingkungan-lingkungan: Santo Gabriel, Santo Ignasius, Santo Thomas, Santo Andreas, Santo Bernardus, Santo Filemon, Santo Mikhael, Santo Valentinus, dan Santa Maria Regina Rosari.
Di dalam dekrit juga termuat penunjukan Romo Yusuf Dimas Caesario sebagai Pastor Paroki periode 31 Mei 2023 s.d 30 April 2026, yang sebelumnya sudah mengemban tugas sebagai Pastor Kuasi Paroki selama tiga tahun berjalan.
Seluruh umat diharapkan bersukacita oleh Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm, sebagaimana yang beliau sampaikan kepada seluruh umat dalam penggalan homilinya,
“Saya berharap peresmian Kuasi Paroki menjadi Paroki menjadi sumber sukacita bagi umat di sini; jadi sumber berkat bagi mereka yang datang untuk beribadah di tempat ini.
Tuhan sungguh baik kita berterima kasih kepada negara; juga berterima kasih kepada TNI AU yang memberikan fasilitas begitu indah di tempat ini.”
Sambutan meriah dari berbagai kalangan
Dalam peresmian ini hadir pula perwakilan Keuskupan TNI-Polri Romo Kolonel AU Yos Bintoro Pr, para pastor Kuria Keuskupan Malang, para pastor yang berkarya di Dekenat Malang Kota 1 dan 2 dan sekitarnya, para biarawan-biarawati dan ratusan umat katolik yang menempati tempat duduk di depan luar bangunan gereja paroki.
Paroki Santo Johanes Maria Vianney adalah pemekaran dari Paroki Santo Albertus de Trappani Blimbing Malang. Berada di Lanud TNI AU Abdurrahman Saleh, Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, jarak dengan Kantor Keuskupan Malang atau Gereja Katedral Malang sekitar 12 KM.
Pastor Paroki Albertus de Trappani Blimbing Romo Julius Agus Poernomo dalam sambutan di akhir misa menyampaikan sebagai berikut. Setelah hampir 90 tahun berdirinya Paroki Blimbing baru bisa memekarkan diri untuk pertama kali.
Kemungkinannya Paroki Blimbing akan dimekarkan lagi dengan adanya Gereja di Kampus ITN Karanglo Malang dengan enam lingkungan yang jumlah umatnya sudah “gemuk”; serta menyusul kemudian di daerah Perumahan Araya yang sedang akan dibangun gereja.
Pemberkatan
Pada awal Perayaan Ekaristi dilaksanakan pemberkatan:
- Taman Doa ARS yang di dalamnya ada Jalan Salib dengan 14 perhentian.
- Patung St. Johanes Maria Vianney nama pelindung paroki.
- Patung Santa Maria dan Santa Elisabeth yang menggambarkan perjumpaan dua perempuan kudus di sebuah kota di Yehuda (Luk.1:39).
- Patung Malaikat Agung Gabriel pelindung awal gereja Pagas.
- Gedung pastoran.
Sebelum persembahan dan liturgi ekaristi dilaksanakan pula pemberkatan altar persembahan yang baru saja ditempatkan di dalam gereja.
Dilaksanakan pula pembaptisan bayi oleh Bapak Uskup untuk seorang bayi perempuan bernama Gabriela yang diantarkan oleh kedua orangtuanya.
Nama bayi tersebut akan menjadi nama pertama yang tertulis dalam Buku Baptis Paroki Santo Johanes Maria Vianney.
Kredit: Komsos Keuskupan Malang.