Kamis, 15 April 2021
Bacaan I : Kis 5:27-33
Injil : Yohanes 3:31-36
“BERAPA biaya servisnya Pak?,” tanya seorang anak kepada bapak yang menolong memperbaiki mobilnya yang mogok.
“Tidak usah bayar Dik, almarhum kakekmu yang telah membayarnya,” jawab bapak penolong tersebut.
“Saya tidak mengerti maksud bapak?,” kata anak muda tersebut.
“Tadi saya tanya kamu darimana. Lalu kamu sebut kampungmu. Kemudian saya tanya nama seseorang, kamu bilang bahwa kamu cucunya?,” kata bapak itu
“Iya,” jawab anak muda itu.
“Saya kenal kakekmu dengan baik, dia suka membantu orang lain. Bahkan saya pernah dibantunya,” kata bapak itu.
“Terima kasih, Pak,” kata anak itu.
“Saya senang bisa sedikit membantu kamu,” kata bapak itu.
“Terima kasih sekali, Pak. Semoga saya juga bisa membantu orang lain seperti kakek dan juga bapak,” kata anak itu.
Kebaikan itu tidak pernah mati. Bahkan mencari jalan untuk menunjukkan sinarnya.
Bahkan ketika kita sudah mati, kebaikan yang telah kita lakukan akan tetap menjadi harta kekayaan yang bisa dirasakan oleh generasi selanjutnya.
Anak muda tadi melihat hidup dan bukan murka Allah.
Hidup yang baik dan penuh berkat yang dia warisi dari kakeknya.
Ketika dia berada dalam kesulitan, Tuhan mengulurkan pertolongannya.
Karena siapa yang menabur akan menuai.
Inilah berita baiknya, kalau kita menabur kebaikan, maka kita atau keluarga kita akan menuai kebaikan dari Tuhan.
Apa yang kita tabur dalam perjalanan hidup ini?