Selasa, 26 Januari 2016
Pekan Biasa III
PW S. Timotius dan Titus, Uskup
2Sam 6:12b-15.17-19; Mzm 24:7.8.9.10; Mrk 3:31-35
Yesus memandang orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu, lalu berkata, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku. Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”
Sungguh, Yesus Kristus tidak pernah mengabaian keluarga-Nya sendiri. Ia ingin menyadarkan kita bahwa kita adalah saudari-saudara dalam Dia. Itulah pelajaran yang dapat kita petik dari Injil hari ini.
Dalam Injil hari ini, Yesus hendak mengajarkan kepada kita suatu pelajaran rohani dan kebenaran tentang relasi dalam kerahiman dan kerajaan Allah. Itulah relasi dengan Allah dan orang-orang yang menjadi milik Allah.
Kita adalah saudari-saudara dalam Kristus. Ia telah menebus kita dengan darah-Nya hingga kita diangkat menjadi putri-putra Allah. Kita lalu masuk ke dalam keluarga baru, keluarga kerajaan Allah.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi kita menyembah Yesus Kristus yang memberi kita keluarga baru sebagai anak-anak Bapa Surgawi. Keluarga itu mengubah seluruh relasi kita agar kita senantiasa setia kepada Allah.
Tuhan Yesus Kristus, kami ingin bertumbuh dalam kasih dan persahabatan dengan Dikau. Anugerahilah kami Roh Kudus-Mu untuk mengubah hati, budi dan kehendak kami hingga mampu mengasihi dengan merdeka dan murah hati sebagai Engkau telah lebih dahulu mengasihi kami kini dan selamanya. Amin.
Girlan Ungaran
(rmabudippr)
»̶·̵̭̌·̵̭̌✽̤̈̊•Ɓέяќǎђ•Đǎlєm•✽̤̥̈̊·̵̭̌·̵̭̌«̶
Sent from my heart of abudhenkpr
“abdi Dalem palawija”
Majalah INSPIRASI, Lentera yang Membebaskan
Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang