Kitab Suci Sumber Utama Iman Kristus

2
587 views

SAMPAI dengan tahun 60-an hampir tidak ditemukan seorang Katolik yang membaca Kitab Suci sendiri atau kelompok awam yang mendiskusikan sebuah perikop.

Jika membaca saja bukan merupakan kebiasaan, maka tidak terbayangkan juga pada waktu itu umat Katolik menyelenggarakan atau mau belajar secara khusus tentang Kitab Suci.  

Namun dalam kurun waktu 58 tahun terakhir, Gereja Katolik mengalami perkembangan besar.

Semangat umat untuk membaca dan mendalami Kitab Suci terus mengalami perkembangan. Berbagai usaha dalam karya Kerasulan Kitab Suci memang telah dilakukan oleh Gereja Katolik Indonesia.

Semua ini dipicu oleh Konsili Vatikan II, dimuat dalam dokumen Dei Verbum no 22,         

“Bagi kaum beriman kristiani jalan menuju Kitab Suci harus terbuka lebar-lebar.”

Konsili Vatikan II memutuskan bahwa “Kitab Suci harus dikembalikan kepada umat”.

Konsili menyerukan agar jalan menuju Kitab Suci dibuka lebar-lebar bagi kaum beriman.

Dan sekarang kita telah melihat hasilnya.

Dari tingkat nasional, keuskupan, paroki, sampai dengan tingkat lingkungan diselenggarakan berbagai kegiatan untuk mendalami Sabda Allah.

Bahkan Gereja Katolik telah memutuskan menjadikan bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN).

Seluruh Gereja Katolik di Indonesia, pada bulan September memusatkan kegiatannya pada pendalaman Kitab Suci dan merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Saat ini, banyak orang berminat hadir dalam kursus atau seminar yang membahas tema Kitab Suci. Apalagi di era digital saat ini, berbagai channel tentang Kitab Suci sangat mudah ditemukan. Mulai dari pengajaran Kitab Suci dari Bapak Kardinal, Bapak Uskup hingga ke tingkat para romo dan awam dengan mudah bisa diakses.

Walaupun demikian, perkembangannya belum seperti yang diharapkan.

Masih ada saja umat katolik yang enggan untuk membaca Kitab Suci. Banyak umat yang masih “merasa alergi” dengan hal-hal yang berbau Alkitab.

Karena itu, masih perlu dilakukan usaha-usaha untuk mengantar umat Katolik kepada Kitab Suci sebagai sumber utama belajar iman Kristus. Supaya mereka sendiri membacanya, menikmatinya, dan mendengarkan Sabda Tuhan.

Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) Santo Yohanes Penginjil Keuskupan Bogor merupakan bentuk usaha membantu umat untuk mendalami Kitab Suci

Merupakan salah satu bidang aktivitas dari Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Bogor dalam pengajaran Kitab Suci.

Hal ini sejalan dengan salah satu program dari Bapak Uskup Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM yakni “Membumikan Kitab Suci” di Keukupan Bogor.

Dalam agama Katolik ada tiga sumber untuk belajar iman Kristus, yaitu:

  1. Kitab Suci.
  2. Tradisi.
  3. Magisterium.

Kita mengenal Allah yang menyatakan Diri-nya kepada manusia lewat cerita – cerita atau kisah – kisah dalam Kitab Suci.

Sehingga wajib hukumnya bagi umat Katolik untuk membaca Kitab Suci. Tidak membaca Kitab Suci maka kita tidak mengenal Allah, tidak mengenal Tuhan Yesus Kristus serta Roh Kudus, demikian Santo Hieronimus mengatakan.

Tradisi para rasul yang hidup menggereja serta mewartakan Kabar Gembira kepada semua bangsa di dunia seperti yang diperintahkan Tuhan Yesus sendiri dalam Amanat Agung-Nya maka kita juga diajarkan untuk mengenal Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus.

Tradisi – tradisi itu juga diajarkan oleh para bapa Gereja yaitu Paus yang merupakan pimpinan tertinggi umat katolik serta para Uskup dan para romo yang kita kenal dengan istilah”Kuasa Mengajar atau Magisterium”.

Mari kita belajar Kitab Suci secara “full online” di Kursus Pendidikan Kitab Suci Santo Yohanes Penginjil, Keuskupan Bogor.

Para pangajarnya merupakan ahli-ahli Kitab Suci dari para romo dan awam, seperti:

  • Romo Yoh. Driyanto, Ahli Hukum Gereja, Keuskupan Bogor.
  • Romo Yustinus Dwi Karyanto, Paroki St. Fransiskus  Asisi, Bogor.
  • Romo Paulus Haruno, Romo Paroki Katedral Bogor.
  • Romo Indra Sanjaya, Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
  • Dr. Paskalis Edwin, Malang.
  • Hilarius Irhandi Ludiarto, Jakarta.
  • Hortensius F. Mandaru, Lembaga Biblika Indonesia.
  • YM Seto Marsunu, Lembaga Biblika Indonesia.
  • Alfons Jehadut,  Lembaga Biblika Indonesia.
  • A. Agoes Handojo, Keuskupan Agung Jakarta.

Pendaftaran ditutup tanggal 29 Juli 2022, tinggal sepekan lagi.

Silakan “klik” pada link yan tertera dalam poster:

https://kpks-syp.keuskupanbogor.org/daftar

KPKS St. Yohanes Penginjil, Keuskupan Bogor terbuka bagi umat katolik di seluruh Indonesia. Bahkan dalam dua Angkatan terakhir, terdapat siswa dari Malaysia.

2 COMMENTS

  1. Saya sdh buka linknya, tetapi ternyata ada item ‘bukti transfer’, maka saya tunda keinginan saya. Makasih atas promosi ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here