Home BERITA Klinik St. Elisabeth OSF Mena, Atambua Rayakan HUT ke-22 Bersama Anak-anak Sekami

Klinik St. Elisabeth OSF Mena, Atambua Rayakan HUT ke-22 Bersama Anak-anak Sekami

0

SEJUMLAH anak Sekami Paroki Mena, Keuskupan Atambua diundang mengikuti acara peringatan hari ulang tahun ke-22 Klinik Sta. Elisabeth pada Kamis (17/11/2016).

Acara diawali dengan perayaan ekaristi bersama pada pukul 05.30 Wita, yang dipimpin langsung oleh Pastor Paroki Mena, RD. Kanis Oki. Dalam kata pengantar misa, RD. Oki menuturkan kisah hidup Sta. Elisabeth yang dipilih menjadi pelindung klinik.

Perayaannya berlangsung sangat sederhana. Sesudah misa, anak-anak diminta untuk sarapan pagi dan kemudian pergi ke sekolah. Acara baru dilanjutkan ketika anak-anak sudah pulang dari sekolah. Mereka diajak oleh para Suster untuk makan bubur kacang hijau bersama. Ekspresi wajah mereka menunjukkan kegembiraan yang luar biasa ketika dibagikan bubur kacang hijau tersebut.
Tertatih-tatih menuju usia ke-22
Klinik yang dikelola oleh para suster OSF ini sudah berdiri sejak tahun 1994. Dalam perjalanannya, klinik ini sedikit ‘tertatih-tatih’ karena minimnya pasien yang datang berobat. Namun berkat ketekunan dari para suster OSF selaku pemilik dan pengelola, klinik ini dapat bertahan sampai sekarang dan bahkan bisa mencapai usia yang ke-22.

Perjalanan selama 22 tahun bukanlah waktu yang singkat. Walau ‘tertatih-tatih’ Klinik Sta. Elisabeth ini sudah banyak memberi kontribusi kepada umat yang berada di Paroki Mena dan sekitarnya. Klinik ini juga merupakan salah satu penunjang fasilitas kesehatan milik pemerintah yang ada di Paroki Mena seperti Puskesmas Kaubele.

Ketika ditanyai tentang perjalanan klinik ini ke depan, Sr. M. Chriscentiana, OSF., mengungkapkan harapannya kepada pelbagai pihak untuk mendukung mereka mewujudkan cita-cita sampai pada pendirian sebuah Rumah Sakit.

“Di usia yang ke 22 ini kami mengaharapkan dukungan dari Romo paroki, para tokoh masyarakat, Pemerintah setempat dan masyarakat atau umat agar usaha dan rencana para Suster untuk menjadi sebuah rumah sakit dapat terwujud”, harapnya. “Dengan demikian, masyarakat atau umat dapat dilayani dengan fasilitas yang memadai”, tambahnya.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version