KOKERMA Purwokerto: Bersatu, Bergerak, Berkarya

0
1,588 views

“BERSATU, Bergerak, Berkarya.” Itulah refren temu KOKERMA (Koordinasi Kerasulan Mahasiswa/i) Keuskupan Purwokerto, Sabtu-Minggu, 4-5 Juni 2016 di Hening Griya-Baturaden, Purwokerto.

Dalam pertemuan ini  hadir sejumlah perwakilan dari universitas dan perguruan tinggi yang ada di Keuskupan Purwokerto antara lain: Universitas Pekalongan (UNIKAL), STIMIK Widya Pratama Pekalongan, UPS (Universitas Pancasila Sakti) Tegal, Akademi Maritim Nusantara (AMN) Cilacap, Bina Sarana Informatika (BSI) Purwokerto, ST3 Telkom Purwokerto, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) Purwokerto, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Yos Sudarso, AMIKOM Purwokerto, dan Forum Komunikasi Mahasiswa/i Katolik Keuskupan Purwokerto (FKMKKP) Yogyakarta yang masih menjadi tanggungjawab reksa pastoral kemahasiswaan.

Sayangnya, tidak semua perwakilan perguruan tinggi/universitas yang kami undang bisa hadir karena urusan kampus masing-masing. Dari 14 universitas/perguruan tinggi yang kami undang, 10 universitas/perguruan tinggi yang akhirnya menanggapi. Meski demikian, tentu hal yang sangat disyukuri karena temu KOKERMA ini merupakan temu perdana yang pernah dilakukan untuk mengumpulkan sejumlah mahasiswa dan para pendamping mahasiswa yang ada di kampus wilayah Keuskupan Purwokerto.

23 mahasiwa peserta

Total peserta mahasiswa yang hadir 23 orang, pendamping mahasiswa 8 orang, panitia mahasiswa Kokerma 21 orang, dan 2 orang anggota BIMAS Katolik Purwokerto, serta narasumber dari Yogyakarta yakni Rm. Jhon SJ (Moderator Kemahasiswaan Yogyakarta, Magis, JCAP) bersama 2 orang mahasiswanya: Aldo (ATMA) dan Monik (UGM ). Kegiatan ini didukung  oleh Penerbit Kanisius, BIMAS Katolik Purwokerto, Komisi Kerasulan Mahasiswa, dan sejumlah donatur yang mempunyai perhatian pada pengembangan pastoral kemahasiswaan.

Tema khusus yang ditawarkan dalam temu KOKERMA adalah “Menjadi Inisiator dan Inspirator untuk Bersatu, Bergerak, dan Berkarya”. Fokus dari kegiatan KOKERMA kali ini adalah temu koordinasi.

Fokus tersebut digarap dalam dinamika acara yang sederhana.

Purwokerto Mahasiswa korkoma 1
Sesi-sesi pertemuan di ruangan tertutup dan alam terbuka dengan suasana rileks namun tetap serius. (Pastoral Mahasiswa Keuskupan Purwokerto)

Hari pertama

Hari pertama, para mahasiswa diajak untuk sharing lintas kampus menemukan keprihatinan, akar masalah, dan dampak-dampak yang terjadi ketika berkegiatan sebagai mahasiswa Katolik di kampus sendiri. Metode pohon perkembangan cukup membantu dalam merumuskan masalah-masalah yang real dihadapi dan diakui dengan jujur bahwa mereka butuh pendampingan dan sapaan khusus. Ketika para mahasiswa berdiskusi, sharing, dan pleno, para pendamping diajak berembug oleh Rm. Antonius Ary Setyawan Pr untuk bersharing dan berpikir tentang kontribusi dan model pendampingan yang bisa dilakukan untuk pendampingan mahasiswa/i Katolik.

Usai santap malam, para mahasiswa dan pendamping diajak untuk menimba pengalaman pastoral pendampingan mahasiswa yang dilakukan Rm. Jhon SJ bersama kawan-kawan di Margasiswa Yogyakarta.

Rm. Jhon SJ menyampaikan lima butir refleksi dan pengalamannya mendampingi mahasiswa yakni berani bermimpi, kesanggupan diri, 100% potensi diri, spiritualitas Kristiani, dan kebahagiaan sejati. Usai mendapat inspirasi dari Rm. Jhon, SJ, kegiatan ditutup dengan completorium (Ibadat Penutup) pertama kalinya untuk para mahasiswa di Kapel Peregrinus Hening Griya. Selanjutnya, acara disemarakkan dengan menikmati jagung bakar Pak Gathul dan jagongan bareng.

purwokerto mahasiswa 14

Hari kedua

Mengawali hari kedua, para mahasiswa dan pendamping diajak JJS (Jalan-jalan Sehat) dari Hening Griya menuju Telaga Sunyi. Ada suasana keakraban dan persaudaraan yang hangat, baik antar mahasiswa sendiri maupun dengan para pendamping. Hal ini sangat disyukuri karena nuansa semangat saling memiliki mulai tumbuh sebagai rekan seperjuangan mahasiswa Purwokerto.

Setelah JJS, mandi, dan sarapan, sesi dilanjutkan dengan sharing dari kawan-kawan mahasiswa yang diajak Rm. Jhon, SJ. Mereka berkisah tentang pergulatan menemukan passion sebagai mahasiswa Katolik yang bisa memberi warna di tengah masyarakat. Poin-poin sharing dari Rm. Jhon  SJ dan kawan-kawan dari Yogyakarta itulah yang kemudian didaratkan dalam sejumlah pembuatan program-program kegiatan tingkat basis, dekenat dan keuskupan sebagai RTL (Rencana Tindak Lanjut) KOKERMA.

KOKERMA (Koordinasi Kerasulan Mahasiswa/i) Keuskupan Purwokerto, Sabtu-Minggu, 4-5 Juni 2016 di Hening Griya-Baturaden, Purwokerto. KOKERMA ini mengambil tema "Bersatu, Bergerak, Berkarya".
KOKERMA (Koordinasi Kerasulan Mahasiswa/i) Keuskupan Purwokerto, Sabtu-Minggu, 4-5 Juni 2016 di Hening Griya-Baturaden, Purwokerto. KOKERMA ini mengambil tema “Bersatu, Bergerak, Berkarya”.

Tiga kegiatan

Ada tiga bentuk kegiatan yang disetujui dan diprogramkan yakni kegiatan koordinatif, formatif, dan event-event. Dari kegiatan koordinatif, KOKERMA tingkat Keuskupan akan dilakukan dua kali dalam setahun satu kali pertemuan untuk mahasiswa, satu  kali pertemuan pendamping.

Dari kegiatan formatif akan dicanangkan program berkelanjutan Training for Trainers untuk para mahasiswa yang sudah pernah mengikuti kegiatan kaderisasi. Sedangkan dari berbagai kegiata  ada beberapa kegiatan seperti Ziarah ke Gua Maria Klaces Cilacap, Misa Kampus Keliling, Bakti Sosial, Natalan bersama, dan kunjungan kampus.

Akhirnya, acara dipuncaki dengan perutusan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Rm. Jhon SJ dan Rm. Antonius Ary Setyawan. Dalam khotbahnya yang sederhana, Rm. Jhon SJ mengutip dan menyampaikan pesan gabungan Paus Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus ketika audiensi dengan orang-orang muda seluruh dunia: Don’t be afraid! And Be Happy!

Berkat sukacita Injil-Nya, semoga antusiasme, optimisme dan kobaran semangat para mahasiswa dapat terus terjaga untuk mewarnai karya pastoral di Keuskupan Purwokerto.

“Bersatu, Bergerak, dan Berkarya dalam Tuhan!”

Kredit: Pastoral Mahasiswa Keuskupan Purwokerto, Jawa Tengah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here