ADA banyak buku yang ditulis untuk lebih memahami hidup dan pemikiran Paus Fransiskus. Sayangnya belum banyak yang tersedia dalam bahasa Indonesia. Tidak mungkin dan akan terlalu panjang menguraikan isi buku tentang Paus Fransiskus satu per satu.
Di sini hanya akan disampaikan judul dan catatan mengenai isi beberapa buku saja. Dengan harapan, paparan ini bisa mendorong kita semua untuk lebih rajin mempelajari pemikiran Paus Fransiskus.
Ini ditulis karena saya mau mengikuti saran Kardinal Ignatius Suharyo agar kita lebih mengenal ajaran pastoral Paus Fransiskus, sembari juga menyambut kunjungan beliau ke Indonesia 3-6 September 2024.
Pendoa dan pekerja
Yang dapat dibaca dalam bahasa Indonesia antara lain buku berjudul Fransiskus Manusia Pendoa (2013). Ini merupakan buku terjemahan hasil karya Mario Escobar dan diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama. Berisi biografi Paus Fransiskus sejak lahir, sebagai imam Jesuit, menjadi uskup dan kardinal, mengikuti konklaf, serta lima tantangan sebagai Paus.
Mario Escobar melihat Paus Fransiskus sebagai seorang pendoa sekaligus pekerja. Paus Fransiskus adalah sosok bersahaja yang selalu mementingkan orang lain. Meski nampak polos dan sederhana, Paus Fransiskus memiliki latar belakang teologis yang mumpuni.
Sebagai Uskup Keuskupan Agung Buenos Aires, beliau adalah tokoh besar yang disegani dan dihormati, namun masih menempuh perjalanan dengan kereta bawah tanah dan bus seperti kebanyakan warga biasa.
Beliau tinggal di apartemen biasa sesudah pensiun sebagai uskup agung. Beliau tidak kenal lelah membantu orang miskin dan yang termarginalisasi. Beliau menjadi harapan bagi orang miskin dan tertindas.
Kerendahan hati, semangat, dan ketabahannya dalam memimpin Gereja, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan zaman lahir dari kehidupan doa yang mendalam. Bagi Paus Fransiskus, doa adalah perpaduan antara keberanian, kerendahan hati, dan sikap sembah sujud kepada Tuhan.
Doa selalu mengubah kenyataan. Jika kenyataan di sekitar tidak berubah, maka doa mengubah hati kita dan diri kita. Tidak ada doa yang tidak didengar Tuhan. Ia selalu menanggapi doa-doa kita.
Buku ini memperlihatkan bagaimana doa menjadi sumber kekuatan utama bagi hidup dan pelayanan Paus Fransiskus.
Lima tantangan
Lima tantangan bagi Paus Fransiskus yang dijelaskan di bagian akhir buku adalah sebagai paus pertama asal Amerika, sebagai Paus pertama asal Ordo Jesuit, menghadapi modernitas dan globalisasi, menghadapi skandal-skandal di Gereja Katolik, dan sebagai Paus yang bersahaja serta sahabat kaum miskin.
Buku karya penulis Indonesia
Lalu ada buku Fransiskus dari Amerika Latin (2014) yang ditulis RBE Agung Nugroho, Benidiktus W, dan Y. Prayogo diterbitkan Penerbit Obor.
Buku ini memperkenalkan Paus Fransiskus sebagai penerus Paus Benediktus XVI, konklaf dari masa ke masa, nama Fransiskus dan spiritualitas Paus Fransiskus. Buku ini ditulis bagi pembaca sebagai ajakan untuk bersama menyadari panggilan sebagai murid-murid Kristus. Para penulis menggunakan berbagai berita di media massa, lalu menyusunnya dengan lebih runtut untuk memperkenalkan sosok Paus Fransiskus sambil memberikan konteks seperlunya.
Buku ini adalah buku terbaik dan terlengkap untuk mengenal Paus Fransiskus yang tersedia dalam bahasa Indonesia dan bukan merupakan karya terjemahan, karena dibesut oleh para penulis Indonesia.
- Bagian pertama buku Fransiskus dari Amerika Latin dimulai dari saat Paus Benediktus XVI turun takhta. Ulasan ini disertai dengan peristiwa di sekitar pengunduran diri beliau dalam konteks sejarah para Paus yang turun takhta atau diturunkan dari takhtanya.
- Bagian kedua tentang konklaf sebagai model suksesi pemilihan Paus dilengkapi sejarah konklaf dari masa ke masa, sistem kardinal dalam Gereja, dan konklaf tahun 2013 yang memilih Paus Fransiskus.
- Bagian ketiga berisi biografi singkat Paus Fransiskus dan karya-karya beliau. Bagian keempat memperkenalkan St. Fransiskus dari Assisi yang namanya dipakai Paus Fransiskus, berbagai aspek menarik dari kehidupan Paus Fransiskus, dan penghayatan karisma sebagai Jesuit.
- Di bagian akhir buku masih ada kumpulan berbagai komentar dan reaksi berbagai kalangan atas terpilihnya Paus Fransiskus dan komentar mereka terhadap keputusan Paus Benediktus XVI mengundurkan diri.
- Lalu masih ada glosarium berisi berbagai penjelasan istilah yang dipakai dalam buku yang kadang kurang dipahami maknanya oleh masyarakat umum.
Tiga kata kunci dasar
Romo T. Krispurwono Cahyadi SJ yang ahli tentang para Paus dan ajaran Gereja menulis buku Paus Fransiskus: Gereja yang Rendah Hati dan Melayani (2014) yang diterbitkan sebagai Seri Pastoral 427 oleh Penerbit PT Kanisius.
Paus Fransiskus memberikan tiga kata kunci dasar sebagai penanda peziarahan Gereja yani semangat penginjilan, semangat menggereja, dan semangat misioner. Tiga kunci dasar inilah yang harus menjadi dasar membangun hidup iman dalam tubuh Gereja.
Yang dibayangkan Paus Fransiskus adalah Gereja yang tidak mandeg, tidak cepat puas diri, terus mencari, terus berdiskresi, terus hadir dalam setiap peristiwa kehidupan. Paus Fransiskus mengajak Gereja untuk keluar, lebih mau melayani dan memberi tekanan pada Ajaran Sosial Gereja.
Buku ini tidak tebal karena hanya 58 halaman dan mudah dibaca untuk memahami intisari pemikiran Paus Fransiskus.
Delapan ciri Gereja dalam kebijakan pastoral Paus
Romo T. Krispurwono Cahyadi SJ menggambarkan delapan ciri Gereja dalam penggembalaan Paus Fransiskus yakni:
- Gereja yang sederhana.
- Gereja yang pergi keluar dan melayani dengan semangat misioner.
- Gereja yang berani terluka.
- Gereja yang sadar akan bahaya klerikalisme dan status.
- Gereja yang melawan budaya membuang dan menyingkirkan dari globalisasi ketidakpedulian.
- Gereja yang lebih menekankan tindakan kasih dan bukan terutama ajaran.
- Gereja yang memperjuangkan keadilan dan perdamaian melalui dialog.
- Gereja yang berakar dan berdasar pada Kristus.
Dalam semangat tersebut, maka dapat dikatakan bagi Paus Fransiskus berikut ini:
“Saya lebih suka Gereja yang memar, terluka dan kotor karena berada di jalan-jalan daripada sebuah Gereja yang tidak sehat karena terkungkung dan menutup diri dalam rasa amannya sendiri.
Saya tidak menginginkan Gereja yang lebih ingin berada di pusat dan kemudian akhirnya terjebak pada jaringan obsesi dan prosedur (bdk. Evangelii Gaudium No. 49).
Kasih yang menyelamatkan
Penerbit Dioma menerbitkan buku Only Love Can Save Us: Hanya Kasih yang Menyelamatkan (2015) terjemahan karya Salvatore Claudio Sgroi yang mengumpulkan 20 homili, surat, pesan, pidato, dan sambutan Paus Fransiskus dalam berbagai kesempatan sebagai Uskup Agung Buenos Aires.
Nama Allah adalah kerahiman
Penerbit Cipta Loka Caraka yang belum lama ditutup menerbitkan buku Paus Fransiskus: Nama Allah adalah Kerahiman yang berisi terjemahan wawancara Andrea Tornielli langsung kepada Paus Fransiskus bulan Juli 2015.
Sang Pemimpin
Penerbit Kanisius menerbitkan buku Paus Fransiskus Sang Pemimpin: Sebuah Pembelajaran dari Paus Jesuit Pertama (2016). Buku ini merupakan terjemahan karya Chris Lowney berjudul Pope Francis: Why He Leads the Way He Leads, Lessons from the First Jesuit Pope.
Isinya adalah prinsip kepemimpinan Paus Fransiskus yaitu memahami diri sendiri secara mendalam (bab 3) tetapi hidup untuk melayani sesama, melibatkan diri dalam dunia (bab 5) tetapi menarik diri dari dunia setiap hari (bab 6), hidup dalam masa kini dan menghormati tradisi (bab 7) tetapi ikut menciptakan masa depan (bab 8).
Celoteh
Romo Ign. Elis Handoko SCJ yang sangat rajin menulis buku menerbitkan buku Celoteh Paus Fransiskus: Inspirasi Bahagia Kita (2018) yang diterbitkan oleh Penerbit Rumah Dehonian berisi 111 kutipan kata-kata Paus Fransiskus yang kemudian diberi refleksi dan makna oleh penulis.
Inspirasi No. 2 dari Paus Fransiskus berbunyi “Ingatlah jika Yesus tidak ada dalam hidupmu rasanya seperti punya handphone, tapi tidak dapat sinyal.”
Romo Elis Handoko SCJ menulis renungannya demikian: “Kebahagiaan itu tak ternilai harganya. Ia tidak bisa dibeli, tak tergantikan oleh kefanaan. Kebahagiaan tak seeprti aplikasi yang bisa kita unduh secara online, bukan juga update teranyar sebuah aplikasi yang mampu memberikan kebebasan dan keagungan cinta.”
Inspirasi No. 6 dari Paus Fransiskus berbunyi, “What kind of world do we want to leave to those who come after us, to children who are now growing up?” Romo Elis Handoko SCJ menulis renungan demikian, “Merusak alam sama saja bunuh diri.”
- Inspirasi No. 96 berbunyi: “Perlakukan Alkitab sama seperti smartphone.”
- Inspirasi No. 107 berbunyi: “Menjadi bahagia bukan berarti memiliki langit tanpa badai atau jalan tanpa musibah atau bekerja tanpa merasa letih ataupun relasi tanpa kekecewaan.”
- Inspirasi No. 108: “Wajah cemberut tidak bisa mewartakan Yesus.”
- Inspirasi No. 111: “Life is a journey. When we stop, things don’t go right.”
Kalau mencari buku ringan dan inspiratif dan bisa dibaca sebagian demi sebagian, maka buku Romo Elis Handoko SCJ ini adalah pilihan menarik. untuk menemukan inspirasi Paus Fransiskus. Untuk menjadi jalan kebahagiaan kita.
Mari bermimpi
PT Gramedia Pustaka Utama menerbitkan buku Mari Bermimpi: Jalan Menuju Masa Depan yang Lebih Baik (2020). Ini merupakan terjemahan buku Let Us Dream: The Path to a Better Future; berisi tiga bab yang berisi ajakan Paus Fransiskus untuk melihat, memilih jalan, dan bertindak untuk menuju masa depan yang lebih baik.
Buku ini berisi percakapan Paus Fransiskus yang diwawancarai oleh Austen Ivereigh yang juga menulis beberapa buku lain mengenai Paus Fransiskus.
Renungan
Terakhir Komisi Kateketik KWI menerbitkan buku Katekese Paus Fransiskus (2023) produksi Penerbit Obor berisi 133 renungan yang disampaikan Paus Fransiskus dalam berbagai kesempatan.
Selamat membaca dan mempelajari berbagai pemikiran Paus Fransiskus.
Kata bertuah Paus Fransiskus
Sebentar lagi akan terbit satu buku baru. Diberi judul Kata Bertuah Paus Fransiskus. Buku baru ini merupakan karya Romo Valentinus “Troy” Robi Lesak SDV dan diterbitkan oleh Yayasan Karsa Cipta Asa (YKCA) dalam bingkai kerjasama dengan Kongregasi Vokasionis Indonesia.
Romo Troy SDV, demikian panggilan akrabnya, adalah seorang imam muda Kongregasi Vokasionis (SDV) asal Manggarai Timur, Flores, NTT. Setelah menyelesaikan Studi Teologi di Pontificia Facoltà Teologica dell’Italia Meridionale (PFTIM) di San Luigi, Napoli, ia menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam Vokasionis.
Mulai September 2022, Romo Troy SDV berkarya sebagai misionaris dengan mengampu fungsi sebagai formator di Vocazionario Santo Joseph Ho Chi Minh City, Vietnam. (Berlanjut)
Baca juga:
- Paus Fransiskus: Karena bermasalah, sejak muda sebagian paru-parunya dibuang (1)
- Film bagus “The Two Popes”: Antara fiksi dan fakta (3)
Terima Kasih Pastor Ferry… buat nambah wawasan. sy akan beli 2-3 buku yg ada.