Komandan Pasukan Milisi: Khaddafi Tertembak dan Bukan Ditembak

0
1,140 views

SIMPANG-siur tentang bagaimana persisnya Kolonel Muammar Khaddafi merenggang nyawa tak jauh dari gorong-gorong mulai terkuak sudah. Meski versi cerita ini nyaris sama persis dengan pernyataan resmi Dewan Pemerintahan Transisi (NTC) di Libya sebagaimana diumumkan oleh penjabat PM Dr. Mahmoud Jibril.

Kepada BBC sebagaimana dilaporkan oleh Gabriel Gatehouse, salah seorang komandan lapangan pasukan revolusioner bernama Omran al-Oweib mengatakan, Khaddafi tidak ditembak melainkan dia tertembak dalam baku hajar muntahan peluru antara pasukannya melawan tentara loyalis pemerintah.

“Khaddafi baru beberapa meter berjalan keluar dari gorong-gorong itu dan kemudian terjatuh dengan luka tembak,” kata Omran sebagaimana ditulis Gabriel Gatehouse di BBC.

Kepada BBC, Omran berujar: “Saya tak bisa melihat siapa yang menembak Khaddafi, juga senapan mana yang menyalak menyambar dia.

Biarkan tetap hidup

Dia mengakui, sejumlah anggota pasukan revolusioner ingin segera menghabisi nyawa Sang Kolonel namun dia bersikeras melarang mereka mengeksekusi Khaddafi. Dia sendiri berteriak keras agar Khaddafi tetap dibiarkan hidup. “Saya berusaha menyelamatkan dia, namun tak berhasil,” kata Omran.

Omran katakan, teramat sulit –dalam kondisi perang kota seperti itu—menentukan siapa penarik pelatuk senapan yang menewaskan Sang Kolonel.  Kamis (20 Oktober 2011) adalah hari malang buat Sang Kolonel bersama putranya Mo’tassim.

Hingga kini belum jelas, kapan dan dimana jenazah Sang Kolonel akan dimakamkan. Jasad Sang Kolonel masih disimpan di sebuah ruang pendingin di sebuah pasar swalayan di luar kota Misrata.

Pemerintah ad interim di Libya –sebagaimana diumumkan oleh juru bicara Kemlu NTC Ahmed Gebreel—otoritas kesehatan di Misrata akan segera menggelar identifikasi post mortem (otopsi).

Dunia internasional –tak terkecuali Komisi HAM PBB—menyerukan agar penyelidikan atas “proses” tewasnya Khaddafi segera dilakukan agar diketahui persis bagaimana sesungguhnya dia merenggang nyawa. “Banyak pertanyaan yang mesti dijawab mengenai isu penting ini,” kata Menlu Rusia Sergei Lavrov.

PM  NTC Mahmoud Jibril sendiri mengakui pihaknya sangat berkepentingan menangkap Khaddafi dalam keadaan selamat dan hidup agar proses penyidikan atas pelanggaran HAM selama 42 tahun berkuasa bisa dikuak. Dia mendukung upaya penyelidikan atas “proses” tewasnya Khaddafi supaya tidak menjadi simpang siur: ditembak atau tertembak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here