
“Berjalan Bersama Membangun Gereja dan Bangsa dalam Spiritualitas Dialog”
GEREJA Katolik Santa Maria Ratu Rosario Kesatrian, Malang, menjadi saksi sebuah acara inspiratif bertajuk “Berjalan Bersama Membangun Gereja dan Bangsa dalam Spiritualitas Dialog”.
Acara ini berlangsung dari pukul 18.30 hingga 21.30 WIB dan dihadiri oleh Ketua Bidang Kesaksian dan Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) dari seluruh paroki Dekenat Malang Kota 1 dan Dekenat Malang Kota 2, serta komunitas Gusdurian Malang Raya.
Acara diawali dengan sambutan hangat Vikjen Keuskupan Malang: Romo Catur. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pesan Bapa Suci Paus Fransiskus yang menekankan pentingnya pengendalian diri dalam bertutur kata. “Apa yang keluar dari mulut adalah senjata,” ungkapnya, sembari mengingatkan bahwa menjaga perkataan merupakan upaya menghindari kekerasan verbal.

Pekan Doa Sedunia
Pada sesi utama, Ketua Komisi HAK Keuskupan Malang, Romo Henrikus Suwaji O.Carm, memaparkan langkah-langkah membangun dialog lintas agama dan kepercayaan. Setiap paroki diajak untuk berperan aktif dalam gerakan lintas agama di wilayahnya masing-masing. Gerakan ini akan didokumentasikan agar dapat menjadi referensi bagi komunitas lain dalam membangun hubungan lintas agama.
Salah satu upaya mempererat hubungan lintas agama adalah dengan mengadakan Pekan Doa Sedunia serta melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat dalam perayaan penting di paroki. Kegiatan dengan tema budaya dan lintas agama diharapkan dapat menjadi wadah persatuan di tengah masyarakat.
Komitmen ini disambut baik oleh Komunitas Gusdurian Malang Raya. Faisol, perwakilan Gusdurian, menyampaikan bahwa kolaborasi dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan lokal. Salah satu contohnya adalah “Ketupat Kita Indonesia”, sebuah kegiatan yang akan diselenggarakan setelah Idul Fitri untuk mempererat kebersamaan antarumat beragama.
Usulan ini mendapat tanggapan positif dari setiap paroki, menandai babak baru dalam kerjasama lintas iman yang lebih erat. Setiap peserta didorong untuk terus berkoordinasi dengan Romo Paroki terkait rencana kerja yang telah dirancang. “Berjalan bersama untuk membangun gereja dan bangsa adalah panggilan kita bersama,” tutup Romo Suwaji dengan penuh semangat.