Komitmen dalam Menjawab Kasih Yesus

0
196 views
Yesus dan Petrus by the Pint, Pipe and the Keys.

TUHAN Yesus menegaskan bahwa hanya ada satu jalan dalam mengikuti Dia, yakni menyangkal diri, memanggul salib, dan mengikut Yesus (Matius 16: 24). Hidup demikian tidak lagi berpusat pada diri sendiri, melainkan pada Yesus. Taat pada perintah Yesus.

Bacaan hari ini (Yohanes 21: 15-19) merupakan pengingat kuat akan pentingnya menaati perintah-perintah Tuhan. Tiga kali Yesus berkata kepada Petrus, “Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yohanes 21: 15.16.17).

Perintah sederhana itu menunjukkan contoh dari suatu cara melayani sesama. Orang menempatkan kepentingan sesama di atas kepentingan sendiri. Menaati perintah tersebut bukan pilihan (option), tetapi hal hakiki yang mesti dilakukan.

Hal itu menuntut kedewasaan. Artinya, orang tidak lagi melakukan sesuatu sesuka hatinya. Sebaliknya, dia mesti siap pergi untuk melakukan sesuatu yang tidak disukainya (Yohanes 21: 18). Yesus menegaskan hal itu.

Meninggalkan kepentingan sendiri dan melakukan yang dituntut oleh mereka yang dilayaninya akan menjadi cara Petrus mati (Yohanes 21: 19). Itulah satu-satunya jalan mengikuti Yesus.

Jawaban Petrus yang mengasihi Yesus (Yohanes 21: 15.16.17) hanyalah pantulan dari kasih Yesus yang tanpa batas kepada Petrus dan semua orang. Dari Yesus pula kekuatan yang Petrus miliki untuk menjawab kasih itu.

Singkatnya, bacaan hari ini menegaskan dua hal.

Pertama, pentingnya menaati perintah Yesus.

Kedua, kasih yang tak terbatas dari Tuhan. Jawaban Petrus, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau” mesti menjadi jawaban kita semua.

Pertanyaannya, apakah kita sungguh mau menaati perintah Yesus? Sejauh mana komitmen kita dalam menjawab kasih-Nya?

Jumat, 26 Mei, 2023
Alherwanta, O. Carm.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here