INI masih dalam suasana Natal. Pada tanggal 7 Januari 2022, Komunitas Katolik Indonesia (KKI) di wilayah Utara Italia mengadakan perayaan Kelahiran Tuhan Yesus dan Epifani.
Perayaan ini diwarnai dengan atmosfir sukacita dan keakraban. Berlangsung dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ketat.
Misa Kudus berlangsung di Gereja Maria Regina Pacis di pinggiran kota metropolitan Milan, Italia. Bersama dengan Pastor Andrea Meregalli selaku Pastor Paroki dan Pastor Davide Chiaramella selaku pastor rekan.
Hadir pula Ibu Roberta dari Sekretariat Paroki dan Intan, seorang WNI anggota KKI Italia Utara yang aktif di paroki lokal. Mereka menyambut kedatangan kami dengan tangan terbuka.
Para imam selebran utama adalah Pastor Leonardus Mali Pr. Didampingi oleh Pastor Damianus Dionisius Nuwa (Denol) Pr yang didapuk memberi homili. Keduanya diundang datang oleh panitia dari Roma.
Sedangkan Pastor Lukas Nurak OFMKonv datang dari Basilika Kepausan Santo Antonius Padua.
Misa dihadiri oleh sebagian warga Indonesia baik awam dewasa, kaum muda maupun suster biarawati dari berbagai kota: Milan, Pavia, Bergamo.
Semua mengikuti perayaan Natal ini dengan khidmat.
Suster-suster dari kongregasi POSC, FSE, CP dengan suara mereka yang merdu bersatu dalam paduan suara dengan iringan organ oleh Sr Yosephine Lawar POSC.
Doa Umat dibacakan oleh kaum muda Katolik.
Cara Tuhan bicara berbeda-beda
Dalam memberikan homilinya, Pastor Denol mengajak umat beriman melihat bagaimana cara Tuhan berbicara.
“Kepada para gembala, Tuhan berbicara lewat penampakan para malaikat dan bala tentara surga. Kepada para majus, Tuhan bicara lewat para bintang yang mereka pelajari.
Para gembala dan para majus mencari Dia, karena Dia adalah Bintang yang sesungguhnya yang membuat orang-orang tercengang. Tapi ada orang yang memikirkan dirinya sendiri dan kekuasaanya seperti Herodes yang ingin membunuh Dia.
Tuhan juga menyapa kita dengan cara berbeda yang membuat kita mengerti, namun
sering kali kita tidak punya semangat besar mencari Dia,” kata Pastor Denol .
Ia lalu melanjutkan dengan berikut ini.
“Pertanyaan untuk kita adalah bintang mana yang akan kita cari? Mana yang harus kita sembah?
Ini tantangan bagi kita dalam panggilan kita masing-masing dalam hidup. Bagaimana kita mencari Tuhan dalam hidup?
Apakah Tuhan adalah bintang yang saya cari? Atau hati saya tertarik oleh bintang-bintang lain?” tanyanya.
Anggota baru
Setelah misa, perayaan dilanjutkan dengan makan siang dan ramah-tamah.
Para hadirin dengan wajah yang sumringah dan dengan kekeluargaan saling menyapa satu sama lain sambil menyantap dengan puas makanan yang disajikan oleh panitia yang sebelumnya telah diberkati oleh Pastor Leo Mali.
Ada kesempatan pula untuk menyambut teman-teman baru. Di antara yang hadir ada Lis dan Rieska. Walaupun non Katolik, namun mereka mengaku bahagia berkumpul bersama kami dalam ikatan persaudaraan sebagai WNI di luar negeri.
Lis bahkan mengatakan ingin selalu mengikuti acara-acara kami selanjutnya.
Angelo Mandelli, seorang warga Italia dan suami penulis (pengurus KKI Utara Italia) setia mengikuti semua acara, walaupun tidak mengerti bahasa Indonesia. Ia mengatakan sangat bahagia setiap kali berkumpul bersama kami.
Kaum muda Katolik dengan gaya mereka masing-masing menghibur dengan cerita-cerita, pengalaman dan senda-gurau mereka.
Panitia tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kehadiran para pastor dan saudara-saudari dan pada akhir acara membagikan pula kado-kado kecil sebagai tanda kasih kepada semua yang hadir.