Komunitas MSF Rukun Solo: Ekaristi 129 Tahun MSF, Dalami Semangat “Sentire cum Ecclesia”

0
0 views
Syukur atras peringatan 129 tahun berdirinya Kongregasi Imam-imam Misionaris Keluarga Kudus (MSF). Diselenggarakan oleh Komunitas MSF Rukun Solo. (FX Juli Pramana)

HARI Senin 30 September 202, Komunitas MSF Rukun Solo yang terdiri dari Paroki Santo Paulus Kleco Solo, Paroki Santo Petrus Purwosari Solo, Paroki Santo Paulus Miki Salatiga dan Paroki Kristus Raja Alam Semesta Tegalrejo Salatiga menggelar perayaan ekaristi. Untuk memperingati 129 tahun berdirinya Konggregasi MSF.

Kegiatan ini digelar dengan ekariasti konselebrasi yang dipimpin Provinsial MSF Provinsi Jawa: Romo Simon Petrus Sumargo. Para imam konselebran adalah para romo dari Rukun Solo dan para imam lainnya yang sedang menjalani Pengayaan Rohani Imamat di Biara Nazareth Salatiga.

Hadir mengikuti ekaristi ini umat Paroki Kristus Raja Semesta Alam Tegalrejo Salatiga, perwakilan DPPH Paroki MSF Rukun Solo, Kerabat MSF Rukun Solo, para bruder, frater dan suster serta para imam.

Berikut ini sambutan Provinsial MSF Provinsi Jawa dalam peringatan 129 Tahun berdirinya Kongregasi MSF.

Syukur atas peringatan 129 tahun berdirinya Kongregasi Imam-imam Misionaris Keluarga Kudus (MSF). Diselenggarakan oleh Komunitas MSF Rukun Solo. (FX Juli Pramana)

Bersyukur dan merawat MSF

Provinsial MSF Provinsi Jawa Romo Simon Petrus Sumargo MSF dalam homilinya mengungkapkan perayaan 129 tahun berdirinya MSF menjadi tonggak untuk bersyukur. Juga mempertahankan, mengembangkan dan merawat MSF sebagai perpanjangan Yesus Sang Misionaris Bapa. MSFA adalah perpanjangan tangan Tuhan untuk berbagi berkat dan pengharapan.

Romo Jean Berthier MS saat mendirikan MSF waktu itu melihat bahwa Gereja membutuhkan misionaris. Jalan yang ditempuhnya adalah memberikan kesempatan bagi kaum muda yang berusia di atas 14 tahun untuk masuk seminari dan menerima pengutusan menjadi pelayan Gereja dan misionaris. Saat itu, usia maksimal masuk seminari 14 tahun.

Refleksi dari apa yang dilakukan oleh Romo Jean Berthier MS adalah belajar kepekaan; melihat apa yang dibutuhkan Gereja. Saat ini tidak jarang ditemukan di paroki-paroki, persoalan mencari pendamping orang muda  tidak mudah.

Ini satu persoalan yang dihadapi Gereja saat ini. Maka kesempatan merayakan HUT ke-129 berdirinya Kongregasi Imam-imam Misionaris Keluarga Kudus (MSF) menjadi panggilan bersama untuk menjawab dengan kepekaan apa yang dihadapi Gereja.

Sentire cum ecclesia

Romo Simon Petrus Sumargo mengungkapkan pada perayaan 129 tahun berdirinya MSF menjadi kesempatan untuk mendalami semangat “Sentire cum ecclesia” yang berarti sehati-sepikir-seperasaan dengan gereja. Utamanya dalam karya pelayanan dan pastoral di dalam komunitas, keluarga, paroki dan Gereja. Hal ini berarti belajar mempertajam kepekaan sebagai perwujudan misi.

Provinsial MSF Provinsi Jawa Romo Sumargo dalam homilinya. Hiburan ringan dari para frater MSF. (FX Juli Pramana)

Memperkaya kerohanian  Gereja

Usai perayaan ekaristi, Romo Simon Petrus Sumargo MSF masih menyampaikan beberapa pokok s sambutan. Antara lain mengatakan, keberadaan MSF di Keuskupan Agung Semarang merupakan karya konggregasi  MSF untuk melaksanakan tugas-tugas parokial. Juga memperkenalkan spiritualitas MSF serta membagikan kekayaan rohani MSF yang dimiliki Gereja pada umat. Kekayaan rohani yang dimaksud adalah teladan pelindung Bunda Maria La Salette dan Pater Jean Berthier -Bapa Pendiri MSF- serta spiritualitas Keluarga Kudus Nazareth.

Usai perayaan ekaristi diselenggarakan acara ramah tamah. Ikut memeriahkan acara ini Keroncong Paroki Kristus Raja Semesta Alam, Tegalrejo, Salatiga dan Vocal Grup Para Frater Biara Nazareth Salatiga.

Refleksi kekayaan rohani

Berikut video refleksi Provinsi MSF Provinsi Jawa Romo Simon Petrus Sumargo MSF.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here