Konferensi Agama dan Perubahan Iklim – Asia Tenggara 2023 (1)

0
145 views
Suasana pembukaan Conference on Religions and Climate Change Southeast Asia (CORECS) 2023 di Jakarta, 4 Oktober 2023. (Romo Ferry SW)

CORECS (Conference on Religions and Climate Change Southeast Asia) 2023 mengusung tema: “Agama dan Perubahan Iklim: Ikhtiar Menghadirkan Kembali Nilai Agama dan Budaya Lokal dalam Pelestarian Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan”.

Konferensi internasional ini berlangsung sehari di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, 4 Oktober 2023.

Pembukaan

Konferensi dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh Ustad Ilham Mahmuddin.

Konferensi ini dihadiri sekitar 150 peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara dan dari berbagai perwakilan lembaga atau umat beragama serta kedutaan besar negara sahabat.

Kemudian waktu datang untuk sesi Laporan Komite Eksekutif MHM Pusat Dr. TGB. M. Zainul Majdi MA; dilanjutkan penayangan video profil Majelis Hukama Muslimin (MHM).

Pendiri sekaligus anggota Majelis Hukama Muslimin (MHM) Indonesia: Prof. Dr. M Quraish Shihab MA. (Romo Ferry SW)

Sambutan Pendiri & Anggota MHM: Prof. Dr. M Quraish Shihab MA

Ada perbedaan budaya Timur dan Barat. Di Timur orang mulai berpendapat dengan mengatakan “saya rasa”. Di Barat orang berpendapat dengan mengatakan “saya pikir”.

Agama-agama lahir di Timur, sedangkan di Barat muncul tokoh- tokoh filsafat. Kalbu dan akal berbeda cara kerjanya. Bukankah cinta dan iman dihasilkan kalbu dan bukan akal?

Jalan untuk meraih cinta adalah kalbu dan rasa. Filsafat juga sebenarnya arti aslinya adalah “cinta akan kebenaran”. Kalbu dan pikir kita butuhkan keduanya sekaligus.

  • Iman yang dihasilkan hati itu menetapkan arah.
  • Akal mencari jalan untuk mewujudkannya.
  • Akal dan kalbu perlu bekerjasama.

Krisis terjadi ketika terjadi pemisahan antara akal dan kalbu. Letakan rasa pada akal agar manusia tidak arogan. Letakan akal pada rasa agar manusia tidak sesat.

Manusia itu menzolimi alam dan manusia dengan perilakunya yang merusak. Manusia itu kafir, karena menutupi kebenaran dan karena melakukan tindakan serta menciptakan hal-hal yang merusak dunia ciptaan.

Jusuf Kalla juga bicara di forum CORECS (Conference on Religions and Climate Change Southeast Asia) 2023. (Romo Ferry SW)

Sambutan  Jusuf Kalla

Dunia saat ini sedang mengalami berbagai keprihatinan termasuk dialami semua umat beragama. Di dalam ruangan kita merasa sejuk karena menggunakan AC. Namun, di luar sana udara panas sekali.

Banjir terjadi di mana mana; bahkan di New York AS dan Eropa. Kebakaran hutan terjadi di mana-mana; bukan hanya di daerah tropis. Produksi pangan berkurang. Ekonomi terdampak.

Agama mengajarkan menjaga bumi. Agama mengajarkan agar manusia tidak sembarangan menebang pohon. Tidak ada agama yang mengajarkan merusak alam. Kita harus mencari cara-cara untuk mengurangi perusakan bumi. Di mana-mana polusi.

Agama harus mengambil peran karena banyak orang masih taat kepada agama. Sudah waktunya kita bukan hanya omong, tapi sungguh bertindak. Apa yang kita lakukan saat ini akan berdampak bagi masa depan. Kita hanya punya satu planit yaitu planit kebersamaan.

Bukan lagi saatnya hanya membahas apa itu perubahan iklim, tapi apa yang bisa kita lakukan termasuk sebagai umat beragama. Kita harus bertindak secara nyata.

Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Pusat Judge Mohammed Abdelsalam dari Uni
Emirat Arab hadir memberikan sambutannya. (Romo Ferry SW)

Sambutan Judge Mohammed Abdelsalam

Ia adalah Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (MHM). Acara berlanjut dengan peluncuran kantor cabang Indonesia di Jakarta.

Juga hadir ikut menyaksikan Dubes United Arab Emirates untuk Indonesia HE Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri, Dubes Mesir untuk Indonesia HE Ashraf Mohamed Moguib Sultan, dan Dubes Kenya untuk Indonesia HE Galma Mukhe Boru.

MHM didirikan di Abu Dhabi tahun 2014 oleh HE Dr. Ahmed Al-Tayeb, imam besar AL Azhar.

Indonesia adalah negara yang luas; banyak penduduknya. Juga mempunyai kekayaan historis yang luar biasa serta kehidupan bersama yang damai di antara para penduduk yang berbeda iman, agama, dan suku budaya.

CORRECS (Conference on Religions and Climate Change Southeast Asia) 2023.

Atas nama Majelis Hukama Muslimin, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada bangsa Indonesia atas dukungan persabatan yang hangat; dengan cabang MHM dalam kerjasama dengan pemerintah, lembaga akademis, dan lembaga sipil lainnya.

Sekretaris Jenderal Muslim Council of Elders atau Majelis Hukama Muslimin (MHM) Judge Mohammed Abdelsalam dari Uni Emirat Arab. (Romo Ferry SW)

MHM sebagai lembaga internasional ingin mempromosikan dan mengupayakan kehidupan bersama yang penuh kedamaian.

Konferensi tentang agama dan perubahan iklim di Jakarta ini diadakan dalam rangka menyongsong Conference of the Parties to the 28th United Nations Framework Convention on Climate Change (COP28) di Dubai.

Tidak banyak negara yang seperti Indonesia yang memiliki 94 juta hektar hutan menjadi pejuang perubahan iklim.

Dalam hal perubahan iklim, keterlibatan MHM adalah merupakan hal yang baru.

Faith Pavillion in COP28

Untuk COP28, MHM akan mensponsori pendirian Faith Pavilion in COP 28 yang belum pernah terjadi dalam COP sebelumnya. Faith Pavilion ini akan dijadikan platform global untuk keterlibatan agama-agama dan dialog antar iman menghadapi isu-isu perubahan iklim. 

MHM di bawah perlindungan His Highness Sheikh Mohammed bin Zayed, President of the United Arab Emirates, dan dalam kerjasama dengan Presiden COP28, The United Nations Environment Programme, dan Gereja Katolik, akan menyelenggarakan pertemuan global di Abu Dhabi untuk para pemimpin agama dalam bidang perubahan iklim pada tanggal 6-7 November 2023.

Pertemuan akan dihadiri para pemimpin agama dan lembaga-lembaga akademis untuk membahas tanggungjawab bersama menanggapi perubahan iklim.

Tujuan utama MHM dalam menyelenggarakan konferensi ini adalah untuk menciptakan sesuatu visi bersama dalam menghadapi perubahan iklim.

MHM ingin mempromosikan nilai dialog, toleransi, damai, dan hidup bersama.

Kantor cabang MHM di Jakarta juga akan membangun komunikasi dengan negara-negara ASEAN bersama kantor cabang MHM di Malaysia dan Pakistan.

Wakil Menag RI Saiful Rahmat Dasuki membuka acara COREC (Conference on Religions and Climate Change) 2023 di Jakarta, 4 Oktober 2023 (Romo Ferry SW)

Sambutan Saiful Rahmat Dasuki

Ia mewakili Menag RI Yaqut Cholil Qoumas sekaligus membuka secara resmi Konferensi Agama dan Perubahan Iklim Tingkat Asia Tenggara.

Tantangan terbesar dunia saat ini, kata Saiful, adalah perubahan iklim. Peran agama-agama harus ditingkatkan. Kita sudah melihat peran tokoh-tokoh agama.

Peran agama dalam perubahan iklim belum merata. Belum ada gerakan nyata pada tingkat nasional. Secara lokal sudah ada beberapa gerakan dari berbagai institusi dan lembaga agama.

Perlu diambil langkah jelas memprioritaskan teknologi yang lebih ramah lingkungan misalnya dengan energi surya.

Juga penting sikap hidup moderat atau jalan tengah yang lebih bijaksana. Penting untuk menambah secuil rasa pada akal agar tidak arogan dan secuil akal pada rasa agar tidak tersesat.

Penting sikap moderasi beragama untuk menata kehidupan ke depan yang sudah diajarkan leluhur.

Wakil Menag RI Saiful bersiap memukul gong tanda dimulainya gelaran Conference on Religions and Climate Change 2023 di Jakarta, 4 Oktober 2023. (Romo Ferry SW)

Saya tidak diperintah “sholat” tapi “sembahyang” oleh orangtua saya. Maknanya sama, namun kata yg dipakai leluhur dan orangtua adalah “sembahyang” sebagai ungkapan moderasi kearifan lokal.

Saiful Rahmat Dasuki mewakili Menteri Agama RI menandai pembukaan konferensi dan peresmian kantor Majelis Hukama Muslimin (MHM) Indonesia. Dilakukan dengan menabuh gong didampingi oleh Sekjen MHM, Pendiri dan Anggota MHM, dan Komite Eksekutif MHM.

Acara pembukaan konferensi ditutup dengan doa oleh Dr. TGH. Najmul Akhyar. (Berlanjut)

Baca juga: Corecs 2023 – Negara dan Tantangan Perubahan Iklim: Visi, Strategi, Aksi (2)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here