Kongregasi Bruder Aloysius (CSA) Semarang Eksis dengan Berbagai Peristiwa 21 Juni 2021

0
826 views
Para Bruder Kongregasi Santo Aloysius (CSA) dalam sehari dengan aneka peristiwa penting di tanggal 21 Juni 2021. (Dok. CSA)

EKSISTENSI Kongregasi Bruder Aloysius (CSA) ditandai dengan beberapa peristiwa. Terjadi dalam satu hari.

Yakni, pesta peringatan Santo Aloysius Gonzaga, penerimaan postulan dan busana biara, pengucapan profesi sementara dan pembaharuan kaul para Bruder Santo Aloysius Gonzaga (CSA) Semarang.

Romo Macarius Maharsana Probho SJ memimpin Perayaan Ekaristi Peringatan Santo Aloysius Gonzaga, Pelindung Kongregasi Bruder CSA, Senin 21 Juni 2021 di Kapel Novisiat CSA, Jl. Supadi, Kotabaru, Yogyakarta.

Perayaan Ekaristi bersama Romo Macarius Maharsono Prabha SJ, Pastor Kepala Paroki Kota Baru Yogyakarta. (Dok. CSA)

Bagi para Bruder CSA, peringatan Santo Aloysius ini adalah peristiwa bersejarah dan terpenting untuk dibatinkan.

Selain mengenang wafatnya Santo Aloysius Gonzaga, peristiwa yang sama sekaligus mendukung serta mendoakan beberapa bruder muda yang bergabung bersama CSA.

Para calon

  • Ada empat calon bruder yang hendak memasuki Masa Postulat dengan menjadi Postulan.
  • Delapan Postulan siap menerima busana biara (jubah).
  • Satu Bruder Novis mengikrarkan Kaul Perdana.
  • Dua bruder yunior yang membaharui kaulnya.
Para Postulan siap menerima jubah biara. (Dok. Kongregasi Bruder CSA)
Dua bruder yunior CSA mengucapkan pembaruan kaulnya. (Dok. Kongregasi Bruder CSA)

Dalam perayaan syukur ini, jumlah umat yang hadir sangat terbatas. Hanya para bruder dan beberapa suster dan perwakilan keluarga.

Itu pun tentu masih harus tetap mematuhi protokoler kesehatan yang berlaku.

Dalam kotbah singkatnya, Romo Mahar SJ menekankan eksistensi diri para Bruder CSA . Karena tahu dan mau mengikuti cara hidup Santo Aloysius Gonzaga.

Melalui perikop ini: “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yoh. 15:13).

Para calon anggota Kongregasi Bruder CSA yang akan menjalani Masa Postulat. (Dok. Kongregasi Bruder CSA)

Artinya apa?

Pengucapan kaul adalah sebuah keputusan yang tidak menggelepar-gelepar seperti ikan yang baru diangkat dari kolam. Dengan kata lain keputusan untuk rela mati.

Siap mati bersama Yesus dengan ketiga kaul: kemiskinan, ketaatan dan keperawanan.

Ketiga paku di kaki dan tangan Yesus memang kelihatannya takut dengan penalaran yang biasa.

Tetapi yang terjadi adalah sesudah dipaku adalah sebuah penyatuan dengan hidup Yesus sendiri yang justru membebaskan. Tandanya orang yang dipaku dan menjadi bebas adalah glowing (bersinar).

Demikian penegasan Romo Mahar, imam Jesuit asal Bedono, Ambarawa.

Sesuatu di masa pandemi

Lebih lanjut dikatakan sebagai berikut.

Peristiwa dalam sehari itu menjadi semakin bermakna, justru ketika kita ucapkan dan kita laksanakan pada masa pandemi.

Para bruder yang mengikuti cara hidup Santo Aloysius Gonzaga di zaman ini justru berhadapan dengan tantangan yang ssangat serius.

Sebagaimana pernah dialami oleh Santo Aloysius Gonzaga.

Keputusan seorang Santo Aloysius Gonzaga waktu itu adalah keputusan luar biasa. Sebuah keputusan kerelaan.

Dan kerelaan ini bukan kerelaan asal-asalan, tetapi sebuah kerelaan yang dimulai dengan discernment.

Dengan proses pembedaan roh sehingga keputusan yang diambil itu menjadi kuat dan teguh. Menjadi keputusan yang rela berkurban.

Para Bruder Kongregasi Santo Aloysius (CSA).

Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk komunitas, Kongregasi, dan Gereja.

Belajar dari sejarah masa lalu serta menemukan bagaimana Allah menghendaki para bruder bergerak pada masa ini.

Kita syukuri rahmat panggilan ini dengan kerendahan hati dan kegembiraan.

Para bruder dan segenap umat yang hadir dalam perayaan iman. Tentu merasa bangga dan penuh syukur. Karena di tengah situasi perkembangan iptek seperti ini, masih banyak generasi millenial tertarik dengan cara hidup panggilan khusus ini.

Para bruder CSA jelang perayaan.

Doa dan refleksi

Dalam sambutan singkatnya, Bruder Martinus Suparmin CSA selaku Pemimpin Umum CSA menegaskan pentingnya doa dan terus berefleksi untuk semakin membaharui diri sehingga menjadi pribadi yang berkualitas dan kredibel.

Pesan untuk para Novis baru adalah jangan tinggalkan asupan kehidupan rohani. Aktif  belajar spiritualitas di tahun-tahun pembinaan di Novisiat.

Terlebih di Tahun Kanonik memang diberi porsi yang lebih dan serius.

Namun yang perlu diingatkan dan diperhatikan juga adalah kebutuhan jasmani. Badan dan jiwa tubuh dan raga kita itu sama-sama mulia dan keduanya saling mendukung.

Maka tiga hal yang perlu diperhatikan untuk para Novis dan para bruder saat menjalani masa pembinaan di Novisiat: olahraga, makan cukup dan bergizi, dan ketiga adalah istirahat yang cukup.

Hal demikian sangat perlu dan penting.

Selamat berproses semoga menjadi berkat bagi Tuhan dan sesama.

Seusai berkat penutup dilanjutkan dengan proses foto bersama lalu makan siang bersama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here