TEMA besar ini masih dirinci menjadi subtema yang berbunyi: “Pergilah ke Seluruh Dunia, Beritakanlah Injil kepada Segala Makhluk” (Mrk. 16:15).
Logo
Logo Kongres Misi 2019 adalah sebuah bola dunia dengan peta Indonesia yang dilingkari dengan salib misioner di mana warna-warna utama merujuk pada lima benua.
- Warna Kuning di atas melambangkan Benua Asia.
- Warna Biru di sisi kiri melambangkan Oceania dan Benua Australia.
- Warna Merah di bawah melambangkan Benua Amerika.
- Warna Hijau di sisi kanan melambangkan Benua Afrika.
- Warna Putih di tengah melambangkan Benua Eropa.
Salib adalah sarana dan tanda langsung kesatuan (komunio) antara Allah dan manusia bagi universalitas misi, dan melalui warna-warna tersebut, suatu tanda kemenangan dan kebangkitan.
Dunia tampak transparan karena tindakan penginjilan tidak terbatas, sebagai buah dari karya Roh Kudus.
Amal kasih kristiani dan dunia ditransfigurasi dalam Roh yang mengatasi jarak dan membuka cakrawala budi dan hati kita.
Kata-kata “Dibaptis dan Diutus” menunjukkan dua karakteristik dasar setiap orang Kristiani: Baptis dan Proklamasi Injil.
Ini tujuannya diadakannya Kongres Misi 2019
- Terbangkitkannya kesadaran dan gairah misioner dalam Gereja Indonesia.
- Ditemukannya peluang-peluang dan model atau metode baru bermisi di Indonesia masa kini dan masa datang.
Harapan yang diinginkan terjadi adalah sebagai berikut:
- Peserta Kongres Misi diperluas wawasan misionernya.
- Peserta Kongres Misi mendapatkan inspirasi gerakan misioner nyata sehari-hari.
- Peserta Kongres Misi diperkaya akan pengalaman berkarya misioner dalam berbagai aspek kehidupan.
- Peserta Kongres Misi diteguhkan atas keterlibatannya dalam karya misioner.
- Peserta Kongres Misi memandang profesi pekerjaannya sebagai medan misioner.
- Peserta Kongres Misi menyadari bahwa karya misi ad intra untuk menggerakkan dan menguatkan gerakan misi ad ekstra.
- Peserta Kongres Misi merumuskan Rencana Tindak Lanjut (RTL) aksi misioner di setiap keuskupan dan regio sesuai konteksnya.
- Peserta Kongres Misi merumuskan komitmen misioner Kongres Misi.
Bentuk kegiatan
Kongres Misi ini dilaksanakan dalam beberapa bentuk kegiatan, seperti:
- Presentasi para narasumber.
- Sharing pengalaman dan diskusi dalam kelompok.
- Pleno.
Beberapa pokok materi yang dibahas adalah;
- Surat Apostolik Maximum Illud : Isi dan sumbangannya bagi karya misioner di Indonesia
- Konteks sosio-kultural Indonesia kini.
- Pusaran Revolusi Industri 4.0
- Tantangan dan peluang: Agama dan Politik dalam Gerakan Nasional dan Transnasional.
- Gereja Misioner Indonesia.
- Paroki Pusat Misi.
- Gereja Misioner menurut Dokumen Misi Gereja.
- Sharing pengalaman bermisi ad intra dan ad extra.
- Refleksi misiologis
- Rencana Tindak Lanjut (RTL)
- Komitmen misioner Kongres Misi.
Proses acara
Kongres Misi akan diselenggarakan selama 4 hari, dimulai dengan Perayaan Ekaristi Pembuka dan Opening Ceremony pada Kamis, 1 Agustus 2019, serta diakhiri dengan Perayaan Ekaristi Puncak dan Closing Ceremony pada Minggu, 4 Agustus 2019.
Dua hari di antaranya, Jumat–Sabtu, 2–3 Agustus 2019, menjadi dua hari penuh untuk pemaparan materi-materi dan pendalamannya.
Hari I adalah hari pembuka. Acara Kongres Misi 2019 akan dibuka dengan Perayaan Ekaristi pada Kamis, 1 Agustus 2019, dan dilanjutkan dengan upacara pembukaan.
Pada malam hari I ini, akan dijelaskan Pengantar Umum yang berisi latar belakang, maksud, tujuan dan buah-buah yang diharapkan dari Kongres Misi.
Sesudah itu, akan diperkenalkan dan dipaparkan Surat Apostolik Maximum Illud yang sedang dirayakan ulang tahunnya ke-100. Hari I ini ditutup dengan Adorasi bersama.
Hari II dan hari III merupakan hari-hari penuh untuk Kongres Misi. Rangkaian acaranya dari pagi sampai dengan malam berisi pemaparan materi-materi dan diskusi-diskusi pendalaman terkait dengan isu-isu lokal maupun global yang perlu diperhatikan dalam karya misi.
Hari II berpusat pada topik besar Misi Ad Extra.
Ada empat bagian pokok di dalamnya.
- Pertama adalah pemaparan mengenai Konteks Sosio-Kultural Indonesia, dilanjutkan dengan panelis tentang praksis Misi dan Kemiskinan serta Misi dan Agama-agama.
- Kedua adalah pemaparan tentang Pusaran Revolusi Industri 4.0 yang menjadi konteks misi Gereja zaman ini, dilanjutkan dengan panelis tentang Misi dan Budaya Digital serta Misi dan Perjuangan Keutuhan Ciptaan.
- Pokok ketiga berisi pendalaman Misi Ad Extra. Pendalaman ini dijalankan dengan diskusi kelompok. Peserta Kongres Misi akan dibagi dalam empat kelompok besar. Berdasarkan materi-materi yang disampaikan pada pokok pertama dan kedua, peserta mendalami sekaligus mempertajam pemahamannya melalui diskusi kelompok.
- Pada pokok berikutnya, akan disajikan tantangan dan peluang misi ad extra yang dirangkai dalam topik Agama dan Politik antara Gerakan Nasional dan Trans-nasional.
- Pada jelang akhir acara Hari II ini, akan diberikan suatu rangkuman dan ajakan refleksi untuk mengendapkan dinamika sepanjang hari itu. Hari II diakhiri dengan Adorasi Misioner bersama.
Hari III berpusat pada topik besar Misi Ad Intra. Seperti alur dinamika Hari II, ada empat bagian pokok pula di Hari III ini.
Pokok yang pertama adalah penjelasan gambaran Gereja Misioner Indonesia, dilanjutkan dengan panelis tentang pengusaha yang misioner dan kaum muda mewartakan sukacita Injil.
Pokok kedua berisi pemaparan topik Paroki Pusat Misi, dilanjutkan dengan panelis tentang Gerakan Misioner Kelompok Teritorial dan Gerakan Misioner Kelompok Kategorial. Keduanya berada dalam lingkup Paroki.
Selanjutnya, para peserta akan diajak melakukan pendalaman materi Misi Ad Intra dalam diskusi kelompok.
Pada bagian berikutnya, akan disampaikan pemaparan tantangan dan peluang berdasar kajian dokumen-dokumen misi Gereja, khususnya Maximum Illud dan Evangelii Gaudium.
Pada jelang akhir acara Hari III ini, akan diberikan juga suatu rangkuman dan ajakan refleksi untuk mengendapkan dinamika sepanjang hari itu dengan topik Ite Misa Est.
Hari III diakhiri dengan Adorasi Misioner bersama.
Hari IV adalah hari terakhir Kongres Misi. Pada hari ini akan disusun dan disampaikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Komitemen Misioner.
Kongres Misi tidak berhenti pada momen perayaan Kongres Misi itu sendiri, tetapi akan terus digiatkan gerakan-gerakan misioner baik di tingkat Keuskupan maupun Paroki.
Gerakan misioner adalah gerakan iman terus-menerus dalam hidup sehari-hari baik secara personal dalam tindakan masing-masing pribadi beriman maupun dalam kebersamaan satu kesatuan Keuskupan atau Paroki.
Kongres Misi 2019 akan ditutup dengan Perayaan Ekaristi dan upacara penutup. Para peserta bisa pulang ke Keuskupan masing-masing dengan sukacita dan siap sedia diutus mewartakan Injil Kerajaan Allah.
Tanpa misi, Gereja mati. Gereja tetap hidup kalau gerak misi tiada henti.
Narasumber
Narasumber dalam Kongres Misi ini terdiri dari:
- Hirarki.
- Religius (Ordo atau Tarekat Kongregasi).
- Tokoh Awam Katolik.
- Orang Muda Katolik.
Peserta
Jumlah peserta Kongres Misi diperkirakan 400 orang yang terdiri dari 5 kelompok besar:
- Keuskupan: 185 orang.
- 1 Ketua KKM Keuskupan.
- 1 Vikjend atau Direktur Puspas atau Ketua Evangelisasi Keuskupan atau Ketua Komisi PSE Keuskupan.
- 1 anggota tim KKM Keuskupan.
- 1 OMK perempuan.
- 1 OMK laki-laki.
Catatan: Awam orang muda (usia 20–30 tahun) dipilih yang aktif bergerak atau memiliki passion di bidang karya misi.
- Dosen-dosen pengajar Misiologi: 10–15 orang.
- Pengusaha-pengusaha Katolik Keuskupan: 74 orang.
- Para pegiat media sosial Katolik dalam jaringan internet: 10–15 orang.
- Wakil dari Serikat atau Kelompok Awam Misioner minimal 2 orang. (Berlanjut)