SIDANG Dewan Kardinal sudah memutuskan: Konklaf akan dimulai tanggal 12 Maret 2013. Lima hari jelang Hari H, para petugas khusus sudah melakukan persiapan penting agar ritual asap hitam asap putih –tanda belum-sudahnya Paus terpilih dalamKonklaf—bisa mengepul kencang dari lubang ceroboh asap di Kapel Sistina.
Tak jelas, siapa yang nantinya akan terpilih menjadi Paus baru menggantikan paus emeritus Kardinal Joseph Ratzinger ini. Setidaknya,orang berharap kencang bahwa proses eleksi paus baru jangan bertele-tele dan berkepanjangan dalam hari.
Proses terpilihnya paus emeritus Kardinal Joseph Ratzinger boleh dibilang sangat fantastis: dia terpilih menjadi Paus baru dalam Konklaf 2005 dalam hitungan kurang dari 24 jam. Padahal, konklaf-konklaf sebelumnya bisa berlangsung sampai berhari-hari, karena proses deliberasi antar para kardinal elector berlangsung lama.
Kembali ke hal cerobong asap di atas genting Kapel Sistina.
Satu kompor lama terbuat dari besi dan ini merupakan hasil fabrikan tahun 1939. Yang ini akan digunakan untuk melenyapkan kertas-kertas suara dengan cara membakarnya. Sementara kompor lainnya sudah dibuat lebih modern dan tinggal pencet kenop merah dan beberapa panel kecil lainnya untuk bisa memberitahu dunia: asap hitam atau putih yang mesti keluar.
Sejak 6 hari terakhir ini, 150 kardinal sudah berkumpul dalam sidang-sidang pra konklaf untuk membicarakan hal-hal penting menyangkut tantangan dan kebutuhan Gereja Katolik Semesta dalam tahun-tahun mendatang. Fokus ini pula yang kemudian mengerucut pada pertanyaan Gereja membutuhkan paus macam apa untuk menjawab tantangan tersebut.
Ini jelas langkah maju daripada berkutat pada pertanyaan siapa di antara “kita” yang perlu kita pilih?
Photo credit: Para kardinal dan cerobong asap Kapel Sistina (Reuters)
Artikel terkait: