Kontroversi Sunat

0
722 views
Ilustrasi - Konferensi Yerusalem. (Ist)

Bacaan 1: Kis 15:7 – 21
Injil: Yoh 15:9 – 11

DI zaman sekarang, sunat bukanlah “trade mark” agama tertentu. Semua orang bisa disunat karena alasan kesehatan.

Namun di zaman dulu, sunat adalah suatu kewajiban bagi orang Yahudi sebagai sebuah ketaatan Hukum Musa.

Mereka percaya, jika tidak disunat maka tidak mendapatkan keselamatan.

Tuhan Yesus mereformasi pemahaman terhadap pelaksanaan Hukum Taurat kepada bangsa Yahudi.

Tuhan merangkum Hukum Taurat yang berjumlah 613 aturan menjadi hanya dua aturan utama, yaitu Hukum Kasih.

Konsili Yerusalem diadakan karena adanya problem praktek kekristenan di Antiokhia Syria yang menurut orang-orang Kristen Yahudi terutama Yudea dan Farisi Kristen, dianggap salah.

Mereka menuntut sunat dan Taurat juga dilaksanakan oleh Kristen Non Yahudi.

Yakobus sebagai saudara Yesus dan juga Uskup pertama Kristen di Yerusalem saat itu tampil bijaksana dengan mendukung Paulus. Ia memberikan argument yang jitu.

Kitab Suci membenarkan praktik Antiokhia (tanpa sunat),

“Hal itu sesuai dengan ucapan para nabi,” demikian kata Yakobus.

Sebagai Kristen, kita tidak boleh menghalang-halangi orang lain menjadi Kristen.

Sejak Perjanjian Baru, orang Katolik tidak menganggap Taurat sebagai aturan yang wajib dilaksanakan agar mendapatkan keselamatan, namun Taurat sebagai Kitab Suci.

“…Bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.”

Demikian kata Petrus, jadi orang diselamatkan bukan karena Taurat.

Bangsa Yahudi sendiri tak mampu melaksanakan Taurat secara penuh apalagi bangsa lain. Anugerah kasih karunia pengampunan adalah bukti konkrit kasih Tuhan yang terlebih dulu mengasihi kita.

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu,”

Dari sabda Tuhan inilah, dasar kita bersyukur dan saling mengasihi.

Kasih-Nya tanpa batas, mau berkurban nyawa bagi kita selaku sahabat-Nya. Kasih itu memberi dan mau berkorban. Yesus mengasihi manusia, artinya mau memberi hidup-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.

Kasih itu juga berarti melaksanakan perintah-Nya. Sama halnya, Tuhan menuruti perintah Bapa-Nya yaitu mengasihi satu sama lain.

Dengan jalan demikian kita akan tinggal dalam kasih-Nya.

Pesan hari ini

Melaksanakan Taurat dan disunat bukan berarti tiket ke surga, namun hanya karena kasih karunia-Nya, kita diselamatkan.

Hidup saling mengasihi sebagai wujud mengasihi Tuhan.

“Ketika pedulimu tak pernah dihargai, itulah belajar tentang ketulusan hati. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here