MEMPERINGATI Hari Kebangkitan Nasional 2023, selama dua hari Jumat-Sabtu (19-20/5) Koordinasi Sekolah-sekolah Katolik SMP di Kota Palembang menyelenggarakan seminar. Diikuti sekitar 1.300 guru-guru, siswa dan orangtua yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Katolik.
Juga adakan pameran seni karya peserta didik, dan pentas pagelaran kreasi di Gedung Xaverius Centrum Studiorum Jl. Bangau 60, Kota Palembang.
Kegiatan seminar ini dibuka oleh Ketua Majelis Pendidikan Katolik (MPK) Keuskupan Agung Palembang: Romo Stefanus Supardi.
Leo Hidayat selaku ketua koordinasi sekolah-sekolah katolik SMP menjelaskan, tema seminar parenting adalah “Mendidik dan Mendampingi Anak di Era Digital dengan Keteladanan dan CintauUntuk Menyiapkan Generasi Muda Yang Cerdas, Humanis, dan Nasionalis”.
Tantangan mengedukasi murid
Letkol Jenny Sitorus selaku narasumber dalam materi seminarnya menyampaikan, situasi saat ini adalah ketika generasi Z dan millenial banyak terjadi degradasi/penurunan semangat nasionalisme pada diri anak-anak.
Contoh, saat pengibaran bendera merah putih, masih banyak orang yang tidak berhenti.
Diharapkan generasi milenial memiliki semangat jiwa membela negara. Pemberdayaan yang baik akan sumber daya alam akan menjadi kekayaan negara. Pondasi utama semangat bela negara justru ada di keluarga; bukan di sekolah.
Dwi Cahyani M.Psi dalam materinya menyampaikan pola pendampingan anak-anak dilakukan melalui komponen komunikasi. Taruhlah itu gestur dan postur, tempo, intonasi, timing, ekspresi wajah, pilihan kata. Dalam hal ini, anak-anak perlu adanya pendampingan dari orangtua agar dapat meraih mimpinya.
Mimpi tersebut dapat diraih melalui doa yang tekun, mimpi yang hebat, fokus pada target, disiplin, optimis, pantang menyerah, tindakan nyata, dan melakukan dengan hati.
Semangat Indonesia Bangkit
Sr. Ludovika Syamsudin bersama Fr. M Faustianus Banusu BHK selaku kepala sekolah SMP Xaverius berharap, melalui kegiatan ini semangat kebangkitan 20 Mei akan terus tumbuh bergelora.
Demi mencapai masyarakat Indonesia adil dan makmur, generasi muda lebih bersatu guna mempertahankan dari ancaman sumber daya alam, ancaman ideologi, ancaman politik.
Lebih lanjut, Sr. Ludovika mengajak anak-anak ikut dalam gotong royong sehingga bisa mendekatkan satu dengan yang lainnya sehingga tak ada perbedaan.
Andil dalam pelayanan, dengan bergandengan tangan berkolaborai berjalan bersama untuk semangat Indonesia Bangkit.