KPKS Reborn Bersama Father Jo Pr dan Romo Riki Pr

1
590 views
KPKS Reborn Bersama Father Jo Pr dan Romo Riki Pr.

KURSUS Pendidikan Kitab Suci (KPKS) Santo Paulus Tebet Jakarta membuka tahun ajaran baru 2023/2024 dengan ekaristi dan kuliah umum.

Kegiatan tersebut dilaksanakan Selasa 1 Agustus 2023 di aula Gereja St. Theresia Menteng, Jakarta Pusat, pkl. 18.00.

Panitia dari Angkatan 32 mencatat 234 peserta plus 119 peserta online Angkatan 32, 33, 34. Para alumni juga hadir mengikuti misa dan kuliah umum.

Misa dipimpin oleh Romo Josep Susanto Pr yang akrab dipanggil Romo Jo – Kepala Sekolah KPKS. Sedangkan kuliah umum disampaikan oleh Romo Riki Maulana Baruwarsa.

Ilustrasi: Nabi Musa menerima hukum 10 Perintah Allah di Puncak Gunung Sinai (Gn. Horeb) di Mesir. (ist)

Nabi Musa frustrasi

Dalam homilinya, Romo Jo yang mengampu mata kuliah Pengantar Perjanjian Lama mengajak peserta untuk pertama-tama meneladani Nabi Musa.

Nabi Musa yang dipercaya Allah menjadi perpanjangan tangan-Nya dengan umat Israel mengalami banyak sekali kegagalan dan kekecewaan, karena sikap dan tindakan umat Israel.

Ketika Musa turun dari Gunung Sinai membawa dua loh batu, Musa mendapati umat Israel menyembah berhala. Mereka membuat dan menyembah patung lembu emas.

Musa marah dan menghancurkan loh batu berisi hukum Taurat yang ditulis Allah sendiri. Allah kemudian membuat loh batu kedua. Meski merasa gagal, Musa berdoa kepada Allah meminta penyertaan Allah dan mohon pengampunan bagi Isrel.

Dari keteladanan Musa, Romo Jo mengajak peserta untuk selalu berdoa kepada Allah memohon penyertaan-Nya dan mohon pengampunan-Nya.

Suasana jelang ekaristi pembukaan dan kuliah umum.
Panitia KPKS bersama Romo Joseph Susanto Pr.

Mempelajari Kitab Suci, melihat masa kini

Romo Jo kemudian mengajak peserta untuk mempelajari Kitab Suci dengan melihat situasi saat ini. Ia mengisahkan refleksinya antara Kitab Suci dengan hidup masa kini. Dihadapkan melalui kisah perjalanannya, ketika berkeliling di Jawa Timur.

Ketika Romo Jo mengunjungi sebuah panti jompo. Ia mendengar cerita tentang seorang wanita tua salah satu penghuni panti jompo.

Perempuan tua itu ketika masih muda dan kaya, ia tidak berkeluarga. Perempuan itu kemudian mengasuh seorang anak kecil yang dirawat layaknya anak sendiri.

Namun Ketika anak itu dewasa justru mengkhianati wanita itu denga mengambil alih seluruh hartanya. Anak itu kemudian membuang dan meninggalkan wanita itu di jalan tol dalam keadaan menyedihkan.

“Kasih dibalas dengan tindakan durhaka dan seperti itulah tindakan Israel kepada Allah,” tutur Romo Jo.

Romo Riki Maulana Baruwarso Pr, ahli teologi alumnus Jerman.

Pertobatan atau panggilan Paulus

Peristiwa Damaskus atau Damsyik:  pertobatan atau panggilan Paulus menjadi judul kuliah umum yang dibawakan Romo Riki Maulana Baruwarso atau Romo Riki. Ia doktor teologi lulusan Munich, Jerman. Kuliah umum disampaikan usai ekaristi pembuka tahun ajaran baru Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) tahun 2023/2024 di aula Gereja St. Theresia, Menteng, Jakarta.

Gereja merayakan Pesta Pertobatan Santo Paulus setiap tanggal 25 Januari. Peringatan tersebut didasarkan pada  Surat Paulus kepada jemaat di Galatia 1:11-17 dan Kisah Para Rasul 9:1-19; 22:4-16; 26:9-19.

Romo Riki mengutip seorang ahli Kitab Suci, Eduard Pfaff, dalam bukunya yang berjudul Die Bekehrung des H. Paulus in der Exegese des 20. Jahrhunderts (1942) yang menyimpulkan bahwa Peristiwa Damaskus tidak berbicara mengenai pertobatan, tetapi panggilan Paulus.

Kesimpulan tersebut memunculkan diskusi dari beberapa tokoh Kitab Suci. Beberapa tokoh memiliki kesimpulan yang sama dengan Duard Pfaff seperti Krister Stendhal, Alan F. Segal, James DG Dunn Giancarlo Pani, Hans H. Henrix.

Pendapat berbeda disampaikan oleh Matthias Konradt yang melihat bahwa Peristiwa Damaskus adalah sebuah pertobatan dan panggilan Paulus.

Sementara ahli Kitab Suci lainnya, David S. Morlan, lebih menyoroti makna pertobatan pada Peristiwa Damaskus.

Peristiwa “teofani” telah mengubah Paulus dari penganiaya menjadi pewarta iman Kristus. (Ist)

Romo Riki kemudian mengajak peserta melihat Surat paulus kepada jemaat Galatia. Dalam surat tersebut masih terdapat hal yang perlu dipelajari lebih dalam atau perlu penelitian mengingat beberapa hal yang masih belum pasti.

Yaitu waktu penulisan apakah sebelum atau setelah Konsili Yerusalem dan perdebatan di Antiokhia.

Peristiwa Damaskus di Surat Galatia terdiri dari:

  • Gal 1: 11-12: Injil Paulus.
  • Gal 1:13-14: Cerita Masa Lalu Paulus.
  • Gal 1: 15-17: Panggilan Paulus.

Tentang Injil Paulus, Gal 1: 11-12 11Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakanitu bukanlah injil manusia. 12Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh penyataanYesus Kristus.

Cerita Masa Lalu Paulus 13Sebab kamu telah mendengar tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi: tanpa batas aku menganiaya jemaat Allahdan berusaha membinasakannya. 14Dan di dalam agama Yahudi aku jauh lebih maju dari banyak teman yang sebaya dengan aku di antara bangsaku, sebagai orang yang sangat rajinmemelihara adat istiadat nenek moyangku

Panggilan Paulus 15Tetapi waktu Ia, yang telah memilih akusejak kandunganibuku dan memanggil akuoleh kasih karunia-Nya, 16berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia; 17juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali lagi ke Damsyik.

Romo Riki kemudian memberikan kesimpulan sementara.

“Jika mencermati penjelasan yang ada, maka pendapat yang menyatakan bahwa Paulus bertobat menjadi tidak sesuai dengan data biblis. Sebaliknya, Peristiwa Damaskus justru ingin menunjukkan panggilan Paulus sebagai rasul Kristus untuk orang-orang non-Yahudi.

Kendati demikian, perlu dipahami dengan baik makna kata ‘pertobatan’ ketika menyatakan bahwa ‘Paulus bertobat’ atau ‘Paulus tidak bertobat’, karena dalam penggunaan sehari-hari kata ‘pertobatan’ tidak hanya merujuk pada satu pemahaman.“

Tentang makna “tobat”

Alternatif lain ditawarkan Romo Riki tentang pertobatan dengan mengutip seorang tokoh, William James (1842-1910) yang menyimpulkan bahwa pertobatan berarti pindah agama.

Namun pindah agama bukan melulu terkait pertobatan saja. Ada banyak faktor yang membuat orang berpindah agama seperti pernikahan, pengalaman mistik, spiritual atau hal lainnya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menjadi rujukan yang ditawarkan Romo Riki untuk memahami konsep pertobatan dalam konteks Indonesia.

Dalam KBBI tersebut tobat berarti sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki tingkah laku dan perbuatan. Arti lainnya adalah kembali kepada agama (jalan, hal) yang benar.

Kesimpulan akhir Romo Riki, teks Gal 1:11-17, di mana Paulus untuk pertama kalinya berbicara mengenai Peristiwa Damaskus tidak ditemukan bukti bahwa Paulus bertobat.

Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya kata ‘tobat’ dalam teks dan Paulus tidak pernah meninggalkan identitas Yahudinya.

Namun, jika kata ‘tobat’ dipahami dalam konteks ke-Indonesia-an, maka Paulus dapat dikatakan bertobat. Karena walaupun ia tetap sebagai orang Yahudi yang melakukan tradisi Yahudi, ia menyadari kesalahan dan kejahatan yang telah ia perbuat atas Gereja sebagai umat Allah dan pada akhirnya memutuskan untuk melayani umat Allah sebagai rasul Kristus.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here