BERIKUT ini kami sampaikan kronologi peristiwa pengrusakan patung Yesus dan Maria di Gereja Paroki St. Yusup Gondang, Kab. Klaten.
Pada hari selasa tanggal 09 Agustus 2016 sekitar pukul 14.00 Wib, bertempat di Gereja Santo Yusuf Pekerja beralamat di Dk. Minggiran Ds. Plawikan Kec. Jogonalan Kab. Klaten telah terjadi pengrusakan patung Bunda Maria dan patung Yesus Kristus yang dilakukan oleh orang yang tidak kenal.
Kronologi Kejadian sbb :
1. Pada pukul 13.30 Romo Sukowalyana dan Romo Budiharyana sepulang dari Jogyakarta langsung memarkirkan mobil di samping gereja dan langsung masuk ke Pastoran sehingga tidak sempat melihat keadaan di dalam Gereja.
2. Pada saat makan siang di dalam Pastoran, Romo Sukowalyana dan Romo Budiharyana mendengar suara benturan. Selanjutnya Romo Sukomulyana mengantarkan Romo Budiharyana pulang, setelah itu Romo Sukomulyana mencari sumber suara benturan.
3. Romo Sukomulyana mengira bahwa suara benturan tersebut adalah suara asbes/ttap yang jatuh sehingga tidak sempat mengecek ke dalam Gereja.
4. Pada pukul 14.45 WIB, bapak Marsana (pegawai Gereja) bangun tidur dan masuk ke dalam Gereja untuk melakukan rutinitas berdoa, mengambil tempat di sisi sebelah timur Gereja. Pada saat itu Bapak Marsana sudah melihat kondisi patung Yeses Kristus sudah posisi tertelungkup di lantai dan patung Bunda Maria sudah tidak ada di tempatnya sehingga Bapak Marsana mengurungkan niatnya untuk berdoa.
5. Selanjutnya Bapak Marsana Melaporkan kejadian tersebut kepada Romo Sukowalyana tetapi tidak bertemu karena Romo sedang pergi.
6. Bapak Marsana kemudian menghubungi bapak Almiyadi (Ketua Bidang Rumah tangga Gereja).
7. Pada pukul 15.30 bapak Almiyadi tiba di Gereja dan melihat patung Yesus sudah dalam posisi terguling di lantai serta patung Bunda Maria sudah tidak berada di tempatnya. Setelah dicari, patung Bunda Maria ditemukan di tengan sungai yang berada di sebelah timur gereja. Selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jogonalan.
8. Pada pukul 15.49 WIB petugas Polsek Jogonalan beserta anggota Koramil 02/Jogonalan tiba di Gereja Santo Yusuf.
Akibat Kejadian :
1. Patung Yesus Kristus mengalami kerusakan patah pada lengan kanan
2. Patung Bunda Maria menggalami kerusakan Patah pada bagian kaki pisah dengan alasnya (tidak bisa diberdirikan)
3. Permasalahan telah ditangani oleh polsek jogonalan
Demikian dilaporkan.
Ini terjadi sebab kepala desa atau pemuka masy setempat tidak paham bgmna perjuangan pemimpin negara diawal revolusi al. Ir soekarno bgmna kita jangan terpecah belah yaitu konsep nkri yaitu pancasila tidak bisa ditawar lagi dan harga mati.
Menurut Bapak Ign. Kusnady Dharmawan, pelakunya orang dalam (orang katolik) yang kecewa. Lihat komentarnya di sini: http://www.sesawi.net/2016/08/09/gua-maria-sendang-sriningsih-jali-kepala-bunda-maria-di-pemberhentian-10-diremuk/
Mohon Sesawi Klarifikasi …. siapa pelaku perusakan patung. Kita harus sampaikan fakta kalau memang orang dalam, kalau tidak ya kita harus sampaikan bantahan. Media mainstream sudah memberitakan pelaku orang dalam, tolong diklarifikasi bung.