Kuasa Doa atau Kuasa Tuhan?

0
568 views
Ilustrasi: Doa by Beliefnet

PADA hari itu tanpa sengaja, saya selaku Pastor Katolik yang bertugas di Paroki St. Hieronymus – Tanjung Hulu berdiskusi tentang doa dengan Drs. Yakobus Kumis MH, Sekretaris Jenderal Majelis Adat Dayak Nasional (MADN).

Diskusi itu berawal dari keprihatinan atas pembicaraan populer di tengah masyarakat terutama umat Kristiani tentang makna doa sesungguhnya.

Salah satu istilah yang menurut kami sangat populer namun terasa janggal yaitu istilah “kuasa doa” yang sering dimunculkan dalam kegiatan-kegiatan “penyembuhan” dan pewartaan.

Tidak semua orang sakit yang didoakan benar-benar sembuh atau tidak semua yang dimohonkan dalam doa semuanya dikabulkan. Sehingga muncul pertanyaan “apakah doa tidak berkuasa? Atau dimana kuasa doa? “

Akhirnya kita harus memaknai kata doa secara benar. Bahwa yang berkuasa bukanlah doa, melainkan Tuhan. Sebab, doa adalah komunikasi dan permohonan kepada Tuhan.

Yang berkuasa menyembuhkan dan mengabulkan doa adalah Tuhan. Maka kata kuasa doa seharusnya disebut kuasa Tuhan. Otoritas yang menentukan jawaban atas doa adalah Tuhan sendiri.

Doa adalah instrumen, namun kuasa ada pada Tuhan.

Tuhanlah yang memutuskan terkabul atau tidak sebuah doa berdasarkan “kebijaksanaan-Nya yang Mahatinggi”.

Manusia tidak mungkin mampu mengintimidasi Tuhan melalui doa-doa sekalipun. Namun, doa adalah usaha permohonan rendah hati manusia dalam meminta kemurahan hati Allah.

 Namun tetap pada koridor “Terjadilah Kehendak-Mu”.

Jika tidak terjadi seperti yang dikehendaki manusia dalam doanya, bukan karena doa itu sia-sia atau kuasa Tuhan terbatas. Tapi karena Tuhan punya kehendak yang tidak sama dengan kehendak manusia. Sebab hanya Tuhan yang paling tahu apa yang terbaik bagi dunia sebab Dia Mahatahu.

Selanjutnya diskusi saya dengan Drs. Yakobus Kumis berlanjut tentang agama Katolik dan kultur Dayak, iman dan akal sehat, Injil dan antropologi.

Tema-tema tersebut tidak dapat saya kupas di sini mengingat keterbatasan ruang artikel. Dan hal-hal itu akan menjadi tema untuk artikel berikutnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here