Kuasa Tuhan dalam Karya, Ibarat Benih Terus Tumbuh

0
388 views
Ilustrasi - Kerja bakti. (Ist)

Puncta 28.01.22
Jumat Biasa III/C
Markus 4: 26-34

SEORANG sahabat merefleksikan pesta perak karyanya di wall Fesbuk miliknya. Ia telah berkarya selama dua puluh lima tahun di perusahaan yang telah berjalan selama satu abad.

Ia ikut membesarkan dan dibesarkan oleh perusahaan tempatnya dia bekerja.

Dia berkisah dan menulis, “Satu hal yang selalu kusyukuri adalah begitu banyak keajaiban di dalam hidup yang mewujudkan impian masa mudaku.”

Perjalanan selama dua puluh lima tahun itu adalah karya Tuhan yang menabur benih dan tumbuh terus menerus sehingga menghasilkan buah berlimpah.

Ia yakin semua ini adalah karya Tuhan. Tidak terasa tetapi terus bertumbuh dalam kesetiaan Tuhan membentuk diri.

Hanya karena Tuhanlah perjalanan benih itu berakar dan berkembang sekian lamanya. Ia meyakini di balik keberhasilannya, Tuhan telah mengatur dan menata dengan rapinya.

Keyakinannya itu dibagikan di fesbuknya dan memberi inspirasi bagi saya merenungkan sabda Tuhan hari ini.

Ia menulis, “Dan untuk itu aku percaya serta telah membuktikannya bahwa Tuhan menata dan mengaturnya begitu rapi hingga kulihat semuanya apa adanya, disiapkan terbaik untukku. Tentu untuk memberi tanda kehadiran dan hidupku sudah jadi berkat.”

Sahabat ini mengalami kemuliaan, kebesaran dan kekuasaan Tuhan menaungi seluruh hidup dan karyanya hingga sampai dua puluh lima tahun bekerja.

Kebaikan dan kebesaran Tuhan seperti itulah yang dimaksud Yesus dengan perumpamaan tentang Kerajaan Allah.

Kerajaan Allah bukanlah wilayah atau daerah pemerintahan seperti Kerajaan Pajajaran, Majapahit atau Mataram.

Kaum Yahudi agak sulit menggambarkan Kerajaan Allah karena mereka menjadi bangsa terjajah. Mereka dikuasai oleh Kekaisaran Romawi. Mereka punya impian bisa menjadi bangsa yang merdeka. Maka sering jatuh pada kerajaan duniawi.

Yesus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah atau kemuliaan-Nya melingkupi seluruh kehidupan manusia di dunia.

Kendati sulit dipahami, namun sungguh bisa dirasakan seperti yang dialami sahabat yang mensyukuri karyanya selama duapuluh lima tahun.

“Tuhan menata dan mengaturnya begitu rapi, disiapkan terbaik untukku” demikian dia merasakan kemuliaan Tuhan.

Kendati tidak kita sadari, seperti benih yang ditabur dan tumbuh dengan sendirinya, demikianlah Kerajaan Allah bertumbuh seperti biji sesawi sehingga bisa menjadi besar dan banyak burung hidup darinya.

Kita diharapkan bisa mengalami kuasa Tuhan yang memimpin hidup kita. Maka hidup butuh direfleksikan, diberi makna, tidak sekedar hanya mengalir saja.

Kita bisa merasakan kemuliaan Tuhan jika hidup ini sungguh dimaknai terus menerus. Apakah anda merasa kuasa Tuhan mendampingi dalam hidup ini?

Berjalan-jalan menikmati Yogyakarta.
Beli ronde hangat di alun-alun utara.
Kuasa Allah nyata dalam hidup kita.
Dia memelihara kendati tidak kentara.

Cawas, Allah menyertai kita…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here