Kuatkan Hatimu

0
415 views
Ilustrasi: Ketekunan dan Kesabaran, Nafas Hidup Keluarga. (Romo Antonius Suhud SX)

Senin, 30 Mei 2022

  • Kis. 19:1-8.
  • Mzm. 68:2-3.4-5 ac.6-7b.
  • Yoh. 16:29-33.

KITA bisa belajar dari banyak orang yang sudah sampai pada puncak keberhasilan.

Ternyata semua kisah mereka ada satu benang merah yang sama. Yakni yang menentukan keberhasilan mereka bukanlah kepandaian, bakat, bahkan uang. Tetapi gairah dan ketekunan untuk mencapai tujuan yang sangat panjang.

Mereka berjuang tanpa lelah dan penuh greget mengusahakan mewujudkan apa yang ada dalam pikiran, hati, perasaannya.

Mereka tidak membiarkan gejolak yang ada di dalam hatinya berlalu begitu saja.

“Sejak kecil, saya belajar bahwa untuk mencapai tujuan tertentu harus dengan berjuang dengan tekun,” kata seorang bapak

“Tanpa ketekunan tujuan tidak akan mudah teraih,” lanjutnya.

“Apalagi saya bukanlah orang yang kaya dan pandai, kemampuan belajarku hanya rata-rata,” ujarnya.

“Modal utamaku hanya berusaha dengan tekun, dan tidak mudah menyerah,” ujarnya lagi.

“Saya mulai usaha tambak udang ini, dari nol, dan atas kebaikan orang lain,” kisahnya.

“Awalnya saya ikut orang sebagai buruh dan penjaga tambak, dan dari hasil kerja itu, saya kumpulkan dan kemudian saya pakai untuk ikut modal,” lanjutnya.

“Hingga setelah enam tahun, saya punya tambak sendiri, dan bisa membeli beberapa balongan,” sambungnya.

“Semua itu saya jalani dengan sukahati, jujur dan tekun,” tegasnya.

“Meski demikian bukan tanpa masalah dan kesulitan, pernah saya ditipu pembeli. Sudah saya panen dan dikirim, lalu tidak dibayar. Pernah juga dirampok, tinggal lima hari panen, tiba-tiba pada suatu malam sudah diambil orang. Itu semua menjadi ujian bagiku, menyerah atau tetap berjuang,” katanya.

“Saya memilih tetap melangkah maju dan berjuang. Tantangan dan rintangan tidak membuatku berhenti,” tegasnya

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.

Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Melalui proses yang penuh perjuangan lewat jatuh bangun yang diwarnai sikap tekun dan setia akan keluar sebagai pemenang.

Kita pun untuk menjadi orang beriman kepada Tuhan Yesus, memerlukan waktu untuk bertumbuh.  

Tuhan Yesus  memproses kesejatian iman kita melalui pergulatan hidup.

Dengan melihat jejak kasih Allah Dalam pergulatan hidup ini, kita dibantu untuk memahami tentang siapa dan bagaimana Yesus dan Bapa bagi kita.

Bagaimana dengan diriku?

Adakah aku mau bertekun dalam menghidupi iman kepercayaanku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here