SEORANG Sahabat yang Penyair
dan Penyiar pun Pelaku damai
yakni Kangmasku Timur Sinar Suprabana
menuliskan Kalimatkalimat ini
dan mewartakan Fotofoto itu
di Status Facebooknya
dan sedikitnya 1.186 me-like-nya
telah sudah dan akan Terus
maka kusimpan pula Itu
dan ijinkan kuangkat lagi di Sini
untuk-Mu dan untuk Kita
beserta tanggapan
dan komentar Jujurku
: Kangmas Nuh Timur Suprabana yang kukasihi Selalu
terima kasih
atas kesaksian Panjenengan
meski sesungguhnya
aku tak layak menerimanya
oleh sebab karenaku hanyalah
seorang hamba
yang penuh salah, cela dan dosa
dan perjumpaanku
dengan Piyantun Sempuh
Simbah Kakung KH Mustofa Bisri (Gus Mus) maupun yang Lainnya
(Habib Lutfi di Pekalongan
KH Mahfudz Ridwan di Salatiga
Buya Syafiii Maarif di Yogya
Ibunda Shinta Nuriyah Wahid
di mana aja termasuk pula
Bante Sri Pannyavaro Mahatera
demikian juga setiap kali
perjumpaanku dengan
Mgr. Johannes Pujasumarta
(dan semua Uskup lainnya
di mana pun berada)…
… selalulah kucium Tangan Mereka sebagai tanda Cinta penuh Hormat
bahkan perjumpaanku
dengan Gus Mus
selalu seperti magnet Cinta
yang menarikku
untuk penuh Hormat
dalam Pelukcium Damai-sejahtera
dan kurasakan diriku
tak lebih setetes air di Samodera
setitik debu di Sahara
sesobek daun di Hutanrimbun
tapi semoga bukan setitik nila
perusak Susu sebelanga
di pancaran berkah Keindahannya
dan Semua itu adalah Harapan
… sebagai tanda Syukur atas
Perjumpaan itu seraya berdoa
semoga Berkatnya melimpah
padaku dan Semua
dan kubelajar pula Rendah hati
seperti Mereka…
dan pada Saat itulah
kurasakan Damai-sejahtera
meresap di jiwa hati dan hidupku
semoga mengalir
bagi Siapa dan apa saja
di sekitarku…
… begitulah!
kubelajar dan terus Belajar
bersikap Rendah Hati
dan Bahagia …
Wasalam Salam Berkah Dalem