Kunjungan Uskup TNI-Polri Mgr. Ignatius Suharyo di Pontianak: TNI-Polri, Jadilah Pilar Utama Perisai NKRI (1)

0
744 views
Kedatangan Mgr. Suharyo dan rombongan disambut oleh Mgr. Agustinus Agus beserta pejabat teras jajaran TNI-Polri di Provinsi Kalbar. (Romo Andreas Kurniawan OP)

KARAKTERISTIK  menonjol dari bangsa Indonesia adalah kemajemukan masyarakatnya. Karakteristik tersebut menjadikan Indonesia sebagai bangsa sungguh istimewa. Namun untuk menjaga, mengelola, dan merawat keutuhan nilai dari kemajemukan itu tidaklah semudah mengucapkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Konflik dan pertikaian tidak hanya sekali telah muncul untuk menguji kemajemukan yang selama ini dipeluk erat sebagai identitas bangsa.

Pilar utama penjaga NKRI

Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) sampai saat ini harus diakui masih menjadi tugas krusial yang selalu harus diupayakan dengan serius.

Di tengah situasi negara yang kadang kurang kondusif  seperti akhir-akhir ini, Indonesia membutuhkan lembaga keamanan dengan tugas utamanya adalah  menjaga keutuhan bangsa ini dari rongrongan musuh yang selalu ingin memecah belah persatuan bangsa.

Pilar utama dalam menjaga keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah TNI dan Polri.

Soliditas dan sinergitas TNI-Polri

Soliditas dan sinergisitas antara TNI-POLRI dalam upaya merawat keharmonisan adalah inti kekuatan negara yang berdaulat. Dengan demikian kolaborasi  antara dua kubu pertahanan ini pasti mampu menata sekaligus menjaga persatuan bangsa, memelihara peradaban antara hubungan masyarakat dengan negaranya.

Sebagai garda terdepan yang bertugas untuk menjaga keamanan dan membela negara, TNI-Polri perlu dibekali dan dibina hidup kerohanianya, secara khusus bagi mereka yang beragama Katolik. Oleh karena itu, Gereja Katolik turut berpartisipasi aktif untuk memberikan pelayanan rohani bagi umatnya yang menjadi anggota TNI-Polri.

Ide awalnya berawal dari gagasan dan permintaan Menhan RI waktu itu yakni Sri Sultan Hamengku Buwono  IX pada 3 November 1949 tentang perlunya membentuk staf yang khusus menangani kebutuhan rohani untuk tentara dan polisi. Maka oleh Gereja Katolik permintaan ini disambut dengan tangan terbuka.

Berpedoman dengan surat keputusan (decretum) dari Tahta Suci, kemudian dibentuklah Keuskupan TNI-Polri bernama Ordinariat Militer Indonesia (OCI) pada tanggal 25 Desember 1949 dengan mengangkat Mgr. Albertus Soegijapranata SJ sebagai Vicarius Castrensis (Uskup Militer) pertama Indonesia, disusul oleh penerusnya Justinus Kardinal Darmojuwono, kemudian dilimpahkan kepada generasi berikutnya Julius Kardinal Darmaatmadja SJ dan tongkat estafet OCI kemudian diteruskan oleh Mgr. Ignatius Suharyo hingga saat ini.

Spirituali Militum Curae

Pedoman mengenai Keuskupan TNI-Polri Ordinariat Militer Indonesia (OCI) dikukuhkan lagi dalam Konstitusi Apostolik “Spirituali Militum Curae” oleh Sri Paus Yohanes Paulus II tanggal 21 April 1986. Ada pun muatan Konstitusi tersebut adalah tentang “Ordinatorat Militer” yang mempunyai tugas menjalankan karya pastoral spiritual bagi umat Katolik di lingkungan militer dan kepolisian.

“Terbentuknya OCI ini merupakan wujud kepeduliaan Gereja terhadap TNI-Polri agar pembinaan rohani ini tetap terjaga dan berjalan dengan baik mengingat peran mereka yang sangat penting bagi negara dan gereja,” ungkap Rom Rony, Pastor Bantuan Militer dan Polisi (PASBANMILPOL) Keuskupan TNI-Polri (Ordinariat Militer Indonesia/OCI).

Pihaknya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada Mgr. Agustinus Agus beserta segenap jajaran pejabat TNI-Polri  yang ada di tlatah Keuskupan Agung Pontianak dalam upayanya menyatukan sinergi bersama untuk memperkuat markas pertahanan TNI-Polri  yang berlandaskan iman Katolik.

Kunjungan pastoral

Keuskupan Agung Pontianak bekerjasama dengan  jajaran pejabat TNI-Polri  menggelar audiensi dengan Mgr. Prof. Dr. Ignatius Suharyo Pr, Uskup TNI-Polri Ordinariat Militer Indonesia (OCI).

Kunjungan pastoral Mgr. Suharyo dengan umat Katolik se-Garnizun Pontianak ini berlangsung selama tiga hari tanggal 17-19 Juli 2018. Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus menyatakan ia sangat mendukung penuh kunjungan pastoral OCI di Keuskupan Agung Pontianak ini.

Suasana keakraban dan persaudaraan disatukan dalam seremonial Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr. Suharyo Pr didampingi Mgr. Agustinus Agus beserta 8 imam.

Misa syukur bersama segenap anggota TNI-Polri  beserta keluarga ini berlangsung di Markas Kodam XII Tanjungpura pada Rabu 18 Juli 2018.

Dalam homilinya, Mgr. Suharyo menyampaikan rasa bangga dan syukur yang luar biasa karena telah mendapat undangan istimewa boleh bertatap muka dan menyapa langsung umatnya yang ada di Keuskupan Agung Pontianak.

Uskup Agung Jakarta sekaligus Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ini menyampaikan bahwa sinergitas TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan pertahanan NKRI patut didukung dalam pengabdian kepada bangsa dan Gereja berlandaskan iman Katolik. “Kita dipilih untuk melayani bangsa dan Gereja dalam pengabdian terbaik yang dilandasi iman Katolik dan dasar negara Pancasila serta demi keutuhan dan kedaulatan NKRI yang majemuk, pluralm dan multikultural ini,” ungkapnya.

Kunjungan Pastoral OCI ini memberi pemaknaan yang sesungguhnya bahwa di kalangan para prajurit TNI-Polri  mereka sungguh mengalami sukacita dalam Tuhan bahwa Gembala Utama mereka di Keuskupan Militer Indonesia boleh menyapa meneguhkan, memberi berkat bagi setiap derap langkah untuk meniti jalan yang benar dalam hidup menggereja, bernegara, bermasyarakat dalam naungan NKRI tercinta ini. Demikian ungkapan yang disampaikan oleh Pangdam XII Tanjungpura  Mayjen TNI Ahmad Supriyadi.

Setelah berkat penutup, acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian Rosario Merah Putih serta Majalah Hidup kepada perwakilan dari masing-masing anggota TNI-Polri oleh Mgr. Suharyo di dampingi oleh Mgr. Agustinus Agus dan Romo Rony. Kemudian disusul dengan sesi foto bersama dan ramah tamah.

Menurut Mgr. Suharyo pemberian Rosario Merah Putih ini merupakan simbol kecintaan terhadap Tanahair Indonesia yang merujuk pada spirit utama OCI yaitu “100% Katolik, 100% Indonesia”.

“Setiap kali berdoa Rosario, kita diingatkan untuk menyelipkan intensi khusus untuk mendoakkan negara kita Indonesia dalam dekapan kasih keibuan Bunda Maria Ratu Segala Bangsa,” ungkapnya.  (Berlanjut)

Kredit foto: Romo Andreas Kurniawan OP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here