Ilustrasi: Patung malaikat mengikat setan di depan kompleks gereja Paroki Mataupaga, Keuskupan Agung Ende, Flores, NTT. (Romo Ferry SW)
BEBERAPA hari sebelum berlangsung Pertemuan Nasional UNIO Indonesia di Mataloko, Kabupaten Ngada, Flores, NTT, September 2023 lalu, saya sempat mengunjungi Paroki Mataupaga. Paroki ini termasuk ranah wilayah pastoral Keuskupan Agung Ende.
Berikut ini beberapa rekaman gambar peristiwa perjalanan saya ke Paroki Mataupaga.
Makam dua uskup di kompleks Gereja Paroki Matauaga, Keuskupan Agung Ende, Flores, NTT. (Romo Ferry SW)
Nisan makam Uskup Mgr. Donatus Djagom SVD. (Romo Ferry SW)
Patung Yesus yang belum selesai proses pembangunannya. (Romo Ferry SW)
Romo Ferry di depan batu nisan makam Mgr. Abdon Longinus da Cunha. (Romo Ferry SW)
Di depan batu nisan makam Uskup Mgr. Abdon Longinus da Cunha. (Romo Ferry SW)
Pembangunan patung Yesus yang belum selesai. (Romo Ferry SW)
Bersama pastor dan umat Gereja St. Joseph Freinademetz Paroki Mataupaga, Keuskupan Agung Ende, Flores, NTT. (Romo Ferry SW)
Bersama para misdinar Paroki Mataupaga, Keuskupan Agung Ende, Flores, NTT. (Romo Ferry SW)
Bersama imam dan umat Paroki Mataupaga, Keuskupan Agung Ende, Flores, NTT. (Romo Ferry SW)
Pemandangan dalam gereja Paroki Mataupaga. (Romo Ferry SW)
Penulis di depan Gereja St. Josef Freinademetz. (Ist)
Gereja St. Josef Freinademetz. (Romo Ferry SW)
Proyek pembangunan patung Yesus yang belum selesai. (Romo Ferry SW)
Umat Paroki Mataupaga, Keuskupan Agung Ende, Flores, NTT. (Romo Ferry SW)