KAWANKU yang baik,
Ada kalanya
beban hidup kita
terasa terlalu berat untuk kita tanggung,
Jalan Tuhan terlalu sulit
dan gelap untuk dimengerti,
KehendakNya terlalu menakutkan untuk diterima dengan hati yang ikhlas.
Maka tidak heran bila pemazmur dalam Mazmur 122 berseru dengan seruan yang begitu menyayat hati:
——-
KepadaMu aku melayangkan mataku,
ya Engkau yang bersemayam di sorga.
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya,
seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya,
demikianlah mata kita
memandang kepada TUHAN, Allah
sampai Ia mengasihani kita.
——-
Kawanku yang baik,
Bila saat ini hidupmu
sedang dalam pergulatan,
penuh penderitaan tak berkesudahan
Bergulat dan berharaplah di dalam doa seperti si pemazmur.
Pikullah salib-salib kita di dunia
dengan kepala tegak
tetapi dengan hati tetap yang merendah kepada Tuhan
Semoga Firman Tuhan dalam Injil hari ini menguatkan langkah kaki kita.
——
Mat 10:38
Tuhan berfirman:
“Barangsiapa tidak memikul salibnya
dan mengikut Aku,
ia tidak layak bagiKu.”
——
Tuhan, inilah salibku
Yang akan kupikul dengan bangga
Aku tidak berdoa supaya Engkau mengambil salib ini dari padaku
Tetapi kuatkanlah langkah kakiku
Mantapkanlah keteguhan hatiku
Dan berjalanlah bersamaku
Terlebih ketika aku harus melewati
Jalan terjal nan berliku.
Aku akan terus berjuang
Dan tidak akan pernah menyerah
Hingga di akhir perjuanganku nanti
Aku boleh memasuki gerbang Yerusalem surgawi.
Selamat malam
Tuhan Yesus memberkatimu kawan.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)