MULAI tanggal 31 Januarisampai 3 Februari 2023 berlangsung Kursus Dasar Kelompok Kitab Suci (KDKKS) bagi para Postulan I Konventual di Biara Santa Katarina Tiga Juhar.
Kursus ini dibawakan oleh tim Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Agung Medan. Beranggotakan Sr. Petronella br. Karo KSSY dan Pak Antony Perdana Putra Dachi.
Kursus ini dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Evan Sembiring, OFMConv didampingi oleh Romo Arif Tpoi OFMConv.
Dalam homilinya, Romo Evan Sembiring OFMConv berpesan kepada para Postulan agar tetap semangat dalam mengikuti kursus ini. “Tak kenal Kitab Suci, maka tak kenal Allah”.
Begitulah ungkapan dari St. Hieronimus untuk memacu semangat para Postulan mengikuti program ini. Kursus berlangsung selama empat hari.
Topik bahasan
Kitab Suci menjadi tema utama dalam kursus ini. Hal-hal yang dibahas di dalamnya yaitu:
- Sejarah Kitab Suci bagi bangsa Yahudi;
- Mendengarkan berita;
- Mendalami sebuah kutipan.
Peserta juga semakin diperkaya dengan sesi sumbang-menyumbang yang diambil dari salah satu ayat Kitab Suci. Dari sesi ini, masing-masing peserta diajak membagikan pesan yang dia dapat sehingga memperkaya makna dari kutipan tersebut.
Peserta juga belajar mendengarkan lewat sesi syering per ayat di mana setiap orang membagi permenungannya dan peserta lain mendengarkan dan dilakukan dalam kelompok.
Prinsip membaca KS
Dalam sesi berikutnya, peserta diajak untuk memahami prinsip-prinsip dasar dan motivasi membaca Kitab Suci.
Prinsip-prinsip ini terbagi atas tiga bagian:
- Jangan memastikan yang belum pasti;
- Jangan menafsir Kitab Suci menurut kehendak sendiri;
- Setialah kepada sumber yaitu Kitab Suci.
Ketiga prinsip ini menjadi pegangan dasar bagi setiap pembaca Kitab Suci, sehingga alkitab itu sungguh-sungguh berbicara bagi manusia.
Empat periode sejarah perkembangan KS
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan sejarah singkat perkembangan Kitab Suci. Dalam sesi ini, peserta diberi pemahaman tentang perkembangan Kitab Suci dari masa ke masa.
Perkembangan Kitab Suci itu dibagi menjadi empat periode yaitu:
- Periode Bapa-bapa Bangsa.
- Periode Keluaran (exodus) sampai pengeluaran.
- Periode Raja-raja.
- Periode pembuangan dan sesudahnya.
Setelah sesi ini, dilanjutkan dengan sesi Kanon Kitab Suci.
Dalam pertemuan terakhir ini, peserta masuk dalam sesi menyamakan diri dengan tokoh. Peserta diminta untuk menyamakan diri dan masuk kedalam pribadi tokoh yang sesuai
dengan pribadinya, dengan tujuan agar peserta bisa mengambil pesan untuk dirinya dan juga dibagikan kepada orang lain.
Sesi terakhir dalam kursus ini mengambil makna Kitab Suci dari kesan menuju pesan. Tujuannya agar peserta mampu melihat dan membagikan kesan dan pesan dari kutipan Kitab Suci.
Membaca kitab suci sama dengan memetik arti. Bukan memberi arti. Memberi arti kepada Kitab Suci berarti mengisi Kitab Suci. Biarlah alkitab yang mengisi kita.
Kursus ini ditutup dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Evan Sembiring, OFMConv. Dalam homilinya Romo Evan mengajak para postulan untuk rajin membaca Kitab Suci, merenungkannya, dan menuliskannya dalam buku refleksi.
Setelah Perayaan Ekaristi,dilanjutkan dengan rekreasi bersama.
Tiga Juhar, 31 Januari- 3 Februari 2023
PS: Ditulis berkat kontribusi \Sdr. Indra Ukat Post OFMConv. Sdr. Ino Djamin Post OFMConv.